DALAM ilmu pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik. Hama juga bisa berasal dari semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. Hama secara pasti tidak dapat dibasmi habis, karena hama adalah mekanisme alam semesta.
Paling banter, hama harus dikendalikan agar tidak merugikan petani. Menurut Ir Mujiono MS dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto dan sekaligus praktisi pertanian organik, salah satu teknik pengendalian hama penyakit tanaman adalah dengan memanfaatkan musuh alami dengan tanaman berbunga (refugia).
Musuh alami dapat ditingkatkan perannya sebagai pengendali alami hama dengan cara menanam tumbuhan bunga disekitar lahan pertanian untuk menarik serangga parasitoid dan predator.
Beberapa jenis golongan tumbuhan berbunga yang dianjurkan ditanam di sekitar pertanaman pertanian antara lain caisin liar (Rorhipa indica), kacang tanah liar (Arachis pinktui), kemangi, tembelkan, bunga matahari (Helianthus annus L.), bunga kertas, terung (Solanum melongena), Tagetes, rumput Sudan (Sorghum bicolor).
Sedangkan tanaman yang dianjurkan ditanam di tepian jalan dan di luar lahan pertanian, antara lain: Teprosia (Teprosia diversiola), kaliandra, kipait (Tithonia sp.), lamtoro dan lain-lain.
Beberapa tumbuhan refugia di atas telah ditanam Experimental Farm atau kebun percobaan FakultasPertanian Unsoed Purwokerto. Fungsi kebon percobaan itu antara lain sebagai sarana pembelajaran mahasiswa.
Juga dijadikan sebagai sumber plasma nutfah, edu wisata, dan rumah (mikrohabitat) musuh alami dan predator. Hasil percobaan itu diketahui refugia dapat mengundang berbagai jenis serangga berguna parasitoid, predator dan polinator.
Dua mahasiswa Fakultas Pertanian Unsoed Rizanatu Fikrina dan Aisyah Dwiaresti yang sedang meneliti manfaat refugia mengatakan, golongan tumbuhan bunga tersebut dikenal dengan sebutan refugia.
Keberadaan tumbuhan bunga di disekitar lahan pertanian tersebut dapat menarik serangga parasitoid dan predator untuk datang memakan nektar dan polen, selain itu juga dapat menjadi tempat berlindung mereka.
Golongan tumbuhan bunga refugia efektif dan dapat mengurangi serta mencegah berbagai jenis hama yang menyerang tanaman pertanian seperti padi, jagung, dan sayur-sayuran.
Dengan demikian penggunaan pestisida produk pertanian menjadi lebih sehat dan lingkungan dapat lestari,îujar Fikrina. Dia menjelaskan di alam bebas terdapat tiga golongan musuh alami, yaitu golongan parasitoid, predator, dan patogen serangga entomopatogenik.
Dalam menerapkan pengendalian hayati membutuhkan lingkungan biotik maupun abiotik yang optimal. Hal tersebut dapat ditempuh dengan menanam refugia yang merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman yang dibudidayakan yang berpotensi sebagai mikro habitat bagi musuh alami parasitoid maupun predator.
Sumber: Suaramerdeka.com