• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

682 Haktar Sawah Rusak Akibat Diserang Hama Wereng Coklat

18 APRIL 2019

KAJEN – Hama wereng coklat saat ini sudah merajalela. Hama tersebut sudah menyerang 682 hektar sawah. Akibatnya, hasil panen turun.

Berdasarkan data di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, jumlah sawah yang diserang hama wereng coklat terbagi tiga kategori yaitu ringan, sedang dan berat.

Intensitas serangan wereng coklat kategori ringan sebanyak 647 hektar, sedang 22 hektar, dan berat 13 hektar. Saat ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan telah mengambil langkah-langkah penanganan, di antaranya melakukan gerakan pengendalian pada triwulanan tahun ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, Siswanto, menyampaikan, permasalahan serangan hama wereng memang menjadi perhatiannya.

“Hampir setiap hari pada triwulan satu tahun ini kami melakukan gerakan-gerakan pengendalian bersama kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Pekalongan,” kata dia, Senin (15/4).

Dinas yang dipimpinnya tersebut juga menyediakan insektisida, sebagai langkah penanganan. Secara ketersediaan, kata dia, stoknya cukup untuk gerakan-gerakan pengendalian hama untuk tanaman sawah padi milik petani di Kabupaten Pekalongan.

Pihaknya juga mengimbau kepada para kelompok tani yang tanamaya sudah ada tanda-tanda terserang agar segera menghubungi petugas pertanian setempat baik PPL maupun Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tananan (PPOPT).

Sementara itu, salah satu petani tanaman pada di Desa Langensari Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Haerudin menyampaikan, serangan hama wereng menyebabkan hasil panen dari lahan garapannya menuru. Untuk seperempat hektera lahan yang digarapnya hanya bisa menghasilkan 30 persen gabah padi.

“Biasanya hasil panen per seperempat hektare mencapai 300 kuintal, ketika terkena serangan hama wereng hanya seratusan kuintal saja. Hama wereng mulai menyerang sejak tanaman usia tanaman padi berusia 45 harian. Harapanya ketersediaan obat dan pupuk lancar pada masa tanam di bulan Mei mendatang,” ungkapnya.

 

 

 

 

 

Sumber: Radarpekalongan.com

Artikel Lainnya


  • Kasus Kematian Diduga Akibat Gigitan Serangga Diselidiki
  • Bagaimana Seekor Lebah Bisa Menjadi Ratu dan Memimpin Koloni?
  • Mengapa Orang Tertentu Lebih Sering Digigit Nyamuk?
  • pengertian, klasifikasi, serta ciri-ciri insecta (serangga)
  • Mahasiswa UM Surabaya Kenalkan Lotion Anti Nyamuk Dari Herbal

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

SEMINAR NASIONAL (HYBRID) JURUSAN PERLINTAN UNIB PEI-PFI KOMDA BENGKULU

Oct 22,2022

Pelatihan Identifikasi Semut dengan tema "Semut dalam Kehidupan Manusia dan Perannya bagi Lingkungan dan Pertanian"

Sep 13,2022

Prosiding Seminar Nasional dan Kongres PEI Cabang Bandung 2021

Sep 07,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID