• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Kasus Kematian Diduga Akibat Gigitan Serangga Diselidiki

25 APRIL 2019

TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten melakukan pemantauan terhadap lingkungan sekitar rumah Rizki Ananda, warga yang disebut meninggal akibat gigitan serangga. Petugas telah mendatangi rumah korban yang berlokasi di Desa Sukasari, Kecamatan Rajeg.

"Petugas sudah menemui keluarga korban dan meneliti lingkungan sekitar," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi di Tangerang, Rabu.

Hendra mengatakan petugas berupaya untuk mengetahui dan berupaya meminta keterangan dari keluarga, termasuk dari suami korban Kusnadi. Dia mengatakan penelitian di lingkungan sekitar rumah juga dilakukan untuk mencari sarang serangga yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Dalam keterangannya kepada petugas, Kusnadi menyatakan bahwa istrinya terkena gigitan serangga sejenis semut sebelum meninggal. Sang istri merasa sekujur tubuhnya gatal dan panas disertai sesak napas.

Kusnadi lantas membawa istrinya berobat ke Puskesmas Sepatan. Dari situ, sang istri dilarikan ke RSUD Tangerang, namun nyawanya tidak tertolong.

Beberapa tahun sebelum meninggal korban juga pernah digigit serangga jenis tomcat dan dilarikan ke rumah sakit tapi dapat sembuh. Menurut Kusnadi, korban memiliki alergi terhadap cairan serangga dan setelah terkena gigitan mengalami reaksi gatal, panas, dan disertai sesak napas.

Menanggapi kejadian tersebut, warga di Kecamatan Rajeg kemudian meminta instansi terkait untuk turun ke lokasi.

Menurut Hendra, petugas Dinkes setempat sempat membawa ahli serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ke rumah korban.

Setelah ditelusuri ke rumah korban, petugas tidak menemukan sarang serangga, termasuk semut. Padahal, berdasarkan foto yang ditunjukkan Kusnadi, petugas mendapatkan keterangan bahwa ada foto gigitan semut pada tubuh korban.

Hendra menyatakan, pihaknya telah berupaya membawa ahli forensik untuk memeriksa korban. Akan tetapi, keluarga menolak dan menyatakan kematian tersebut merupakan musibah.

"Kami mendapatkan keterangan langsung dari Kusnadi, mereka pasrah menerima musibah dan tidak perlu membawa ahli forensik," katanya.

 

 

 

 

Sumber: Republika.co.id

Artikel Lainnya


  • Kecil-kecil Predator, Ini 5 Fakta Mengejutkan Ladybugs
  • 13 Cara Alami Menyingkirkan Lalat Buah
  • Kumbang Asal Indonesia Banyak Dicari Warga Jepang
  • Hama Penggerek Batang Makin Mengancam
  • Webinar PEI, Tema: Pengelolaan Penggerek Batang Padi Kuning ( Scirpophaga incertulas) Berbasis Feromon

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Webinar PEI, Tema: Pengelolaan Penggerek Batang Padi Kuning ( Scirpophaga incertulas) Berbasis Feromon

Apr 05,2021

BEE AND POLLINATOR AWARENESS DAY

Apr 02,2021

Pelatihan identifikasi Kutukebul, tanggal 13 Februari 2021.

Feb 18,2021

Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung

Dec 14,2020

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID