

Bayi laba-laba peloncat (Salticidae) memang hanya seukuran remah roti. Namun dibalik keminiannya itu, mereka cocok dengan kapasitas luar biasa dari mata mikroskopisnya. Para peneliti di Universitas Cincinnati menemukan bahwa bayi laba-laba dapat berburu mangsa seperti halnya induk mereka karena penglihatan yang hampir sama baiknya. Wow!
"Laba-laba dapat mengadopsi strategi berburu mangsa-spesifik. Mereka dapat memecahkan masalah. Mereka pintar dalam menavigasi lingkungan mereka," kata Nathan Morehouse, rekan penulis studi dan asisten profesor ilmu biologi, dalam sebuah rilis berita. "Ini menunjukkan bahwa mata mereka memberikan informasi berkualitas tinggi yang sama baiknya dengan laba-laba dewasa."
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Vision Research, Morehouse dan timnya menemukan bahwa bayi laba-laba peloncat memiliki jumlah fotoreseptor yang kurang lebih sama sel-sel di retina mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal yang dikirim ke otak sebagai laba-laba dewasa. Namun, fotoreseptor mereka lebih kecil dan berbentuk berbeda sehingga dapat dimasukkan ke dalam ruang yang lebih kecil.
Para peneliti menggunakan mikro-ophthalmoscope yang dibuat khusus, mirip dengan yang digunakan oleh dokter mata, untuk melihat dengan hati-hati ke mata kecil laba-laba.
Mereka menemukan bahwa bayi laba-laba mulai berkembang dengan matanya yang besar kemudian baru tubuhnya yang berbulu.
"Dan semakin besar mata, semakin baik fungsinya. Semakin banyak cahaya yang ditangkap dan semakin banyak objek fokus," kata Morehouse. "Jadi satu strategi adalah memulai kehidupan sedekat mungkin dengan ukuran mata laba-laba dewasa."
Pola pertumbuhan ini disebut allometrik ontogenetik negatif. Mata besar laba-laba mirip dengan kaki besar anak anjing.
Sumber: Trubus.id