• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Mata Mikroskopis Bayi Laba-laba Ini Sama dengan Kemampuan Fokus Mata Dewasa

07 AUGUST 2019

Bayi laba-laba peloncat (Salticidae) memang hanya seukuran remah roti. Namun dibalik keminiannya itu, mereka cocok dengan kapasitas luar biasa dari mata mikroskopisnya. Para peneliti di Universitas Cincinnati menemukan bahwa bayi laba-laba dapat berburu mangsa seperti halnya induk mereka karena penglihatan yang hampir sama baiknya. Wow! 

"Laba-laba dapat mengadopsi strategi berburu mangsa-spesifik. Mereka dapat memecahkan masalah. Mereka pintar dalam menavigasi lingkungan mereka," kata Nathan Morehouse, rekan penulis studi dan asisten profesor ilmu biologi, dalam sebuah rilis berita. "Ini menunjukkan bahwa mata mereka memberikan informasi berkualitas tinggi yang sama baiknya dengan laba-laba dewasa."

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Vision Research, Morehouse dan timnya menemukan bahwa bayi laba-laba peloncat memiliki jumlah fotoreseptor yang kurang lebih sama  sel-sel di retina mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal yang dikirim ke otak sebagai laba-laba dewasa. Namun, fotoreseptor mereka lebih kecil dan berbentuk berbeda sehingga dapat dimasukkan ke dalam ruang yang lebih kecil.

Para peneliti menggunakan mikro-ophthalmoscope yang dibuat khusus, mirip dengan yang digunakan oleh dokter mata, untuk melihat dengan hati-hati ke mata kecil laba-laba.

Mereka menemukan bahwa bayi laba-laba mulai berkembang dengan matanya yang besar kemudian baru tubuhnya yang berbulu.

"Dan semakin besar mata, semakin baik fungsinya. Semakin banyak cahaya yang ditangkap dan semakin banyak objek fokus," kata Morehouse. "Jadi satu strategi adalah memulai kehidupan sedekat mungkin dengan ukuran mata laba-laba dewasa."

Pola pertumbuhan ini disebut allometrik ontogenetik negatif. Mata besar laba-laba mirip dengan kaki besar anak anjing.

 

 

 

 

Sumber: Trubus.id

Artikel Lainnya


  • Hiii..Ulat Bulu Beracun 'Serang' Kota London
  • Hama Penggerek Batang Makin Mengancam
  • Leonardo Di Caprio menjadi nama untuk spesies baru kumbang di Malaysia
  • Serangga Mungil Ini Bantu Petani Bawa Pestisida Beracun ke Sarang Lebah
  • Akun keanggotaan PEI

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Pelatihan identifikasi Kutukebul, tanggal 13 Februari 2021.

Feb 18,2021

Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung

Dec 14,2020

Pelatihan online Entomologi Kesehatan: Pengendalian Kutu Busuk Terpadu

Nov 27,2020

WEBINAR "Pemanfaatan Feromon dan Agens Biologi untuk Pengendalian OPT Kakao"

Nov 23,2020

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID