Aku tertetas betina
dari satu jenis keluarga tarantula
laba-laba bertubuh besar
bermata delapan dan gigitan berbisa.
mendapat julukan sindir black widow
alias si janda hitam.
Karena…..
tubuhku berambut hitam
hidup sendiri tak punya pasangan
ia telah mati kumangsa
setelah memberi harapan masa depan.
Bukan peri lakuku biadab dan kejam
tapi asas tepat guna alami
tak beda dengan kerabat jauhku belalang sembah betina
yang pun memangsa pasangannya
setelah menunaikan tugas hidup utama.
Sisi ganjil dunia arthropoda.
Bogor Oktober 2010 *)
Famili Theraphosidae(tarantula), Lactrodectus mactans
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Abad berganti
Tahun berganti
lklim makin menggarang
Cuaca kerap berguncang
Hasil manusia berulah
Meretas ciptaan Allah
Dunia gelisah, Astagfirullah
Bogor l2 Desember 2007
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Sedikit orang yang kenal aku
Meski acap kali bertemu
Di pekarangan di kebun, bahkan
Disudut-sudut rumah dan kandang binatang
Habitat dan relungku bertindih dengan serangga
Boleh aku memperkenalkan diri
Aku anggota kelompok besar binatang beruas
Kerabat dekat laba-laba kerabat jauh serangga
Berpenampilan lain dan berciri raga beda
Khalayak umum menyebut aku tungau dan caplak
Tungau berukuran kecil sampai renik
Pemakan tumbuhan, bahan organik membusuk atau parasit
Caplak bertubuh kecil sampai besar
Semua parasit binatang melata, unggas dan mamalia
Pangisap darah, biasa menularkan zoonosis
Tubuhku berbeda mencolok dengan serangga
Tidak berkepala tidak berantena
Bermata sederhana jika ada
Badan gabungan abdomen, toraks dan kepala
Bagian-bagian mulut tidak bermandibel
Berkelisera seperti pada laba-laba
Tungkai tiga pasang pada larva
Empat pasang pada nimfa dan dewasa
Tidak pernah bersayap seperti serangga
Siklus hidupku mirip serangga
Telur, larva, nimfa, akhirnya menjadi dewasa
Terhadapmu
Posisiku tidak berbeda dengan serangga
Suka apa tidak suka, sekaligus lawan dan kawan
Itu sudah takdirku
Tabik!
Bogor, Oktober 2010
*baca”AKARI”
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
kau selalu mengikutiku
diam-diam tanpa kutahu
menggigit kepalaku
membangunkan benakku
menyentuh hatiku
pesanmu:
Sarwa Eling
Murih Urip Tentrem*
Bogor November 2010
*artinya: Serba ingat supaya hidup tenteram
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
aku tungau kosmopolit
anggota keluarga tetranychid
warga baru tungau nusantara
kapan aku tiba tidak ada yang tahu
terdeteksi pertama kali di penghujung abad lalu
wahana apa yang kutumpangi
pun teka-teki sampai kini
karena aku tidak dapat ditanya
itu tetap rahasia
mungkin hasil samping tindakanmu sendiri
yang berlambah rumit di era globalisasi
aah. . . ..
aku berhasil meramaikan masyarakat artropod hama jeruk
membuat pekebun bertambah resah
Bogor Oktober 2010
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Sosok tubuh hitam kelam gemuk
dua pasang sayap gelap metalik
bagian-bagian mulut menyatu bagaikan cucuk
selalu terbang cepat memantau lingkungan
awam memanggilku kombang atau bangbara.
Aku jenguk yang cantik menarik
bunga beraneka warna dan bentuk
mengisap nektar manis
mengumpul serbuk sari
oleh-oleh untuk gana, anakku.
Bunga cantik segera melayu
namun pasti berterima kasih padaku
telah membantu tugasnya
mengembangkan buah berbiji
penerus generasi.
Bogor November 2011 (SS)
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Sedikit orang pun pakar kenal aku
walau sudah sejak dulu
hidup menyelinap di dedaunan
berjenis mangga dan pohon lain kusuka
di kebun di halaman desa dan kota
tak pernah sempat mejeng raga
Karena …
parasku tak menarik malah menggentarkan
bilangan puakku juga rendah merata saja
bertahan seimbang dengan alam dunia
Konon di satu kala tak kupahami
di daerah Probolinggo timur argo Bromo
puakku beranak pinak sepuas hati
ribuan ulat-anak bergerak berjajar berhimpitan
mengganjang habis semua daun mangga
meninggalkan pohon-pohon meranggas tuntas
ngengat-emak terbang berpindah
mencari ajang pakan anak keturunan
menabur kegelisahan dan kerugian
Alkisah…
orang banyak terperangah
pakar serangga terkesima
memutar benak membelalakkan mata
apa gerangan nama dan ragam hayatnya
nan picu ledakan puak ulat bulu
beragam duga meluncur dari lidah
tercetak di harian tergambar di layar kaca
tersiar melalui udara
baru wacana saja
Ah …
sebegitu faktor kunci juga belum dijumpa
penelitian cerdas ajeg penuntun jalan
Bogor April 201 I (SS)
*) ledakan populasi ulat bulu lymantriid
di kebun-kebun mangga di daerah probolinggo
Jawa Timur terjadi di akhir bl. Maret 2011.
sejak seabad lalu ledakan ulat spesies itu
tidak pernah terjadi
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
gemuk lembut tak berbulu
sudah dikenal berabad-abad lalu
didomestikasi sampai kini
menjadi mesin biologi
penghasil kokon putih berkilau
bahan serat kain sutra
busana kebanggaan orang kaya
yang geli menyentuh ulat
di abad alr,al tarikh Masehi. niaga sutra
bersaham merentang jalan eksotik kondang
dari negeri Cina sampai Persia
menyusuri gunung dan ngarai:
the silk road, jalan sutra
Maret 2010
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Seekor lalat
musim penghujan
jatuh ke dalam gelas.
Ia terjebak
ke dalam ketakterdugaan.
Setelah menghirup manis teh
Kakinya rekat, sayapnya lumpuh.
Barangkali ia bahagia
yang teriadi tiba-tiba
ada kalanya nikmat juga.
* Bakdi Soemanto. 2007. KATA.
Antologi puisi 1976 – 2006.Bentang, yogyakarta.
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
mereka terbang, mentari mengantar sinar kehangatan
angin lewat berlari berbisik lembut
apa yang kau cari di siang bolong ini
kau mau apa. sergah hijauan sekitar
enyah kau, jangan ganggu aku dan bangsaku
tapi bunga cantik melirik merayu nakal
silahkan mampir sayang dan cium aku
aku sediakan minum madu dan roti sari
sentuhlah aku guna meneruskan hidup puakku
hai aku lain, aku pengusir dan pembantai tungkai enam seterumu
aku juga suka hidangan bungamu
pungkas kisah, yang hijau. yang pengganggu, yang pembantai
semua menyesuaikan menurut kodratnya
hidup setimbang alamiah
bogor april 2007
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Dengarkan teman
Dicerah siang hari
Di tajuk pohon tinggi
Memancar suara
Ngi…i…i…ing ngi…i…i…ing
Ngi…i.,.i,..ing ngi..i…i…ing
Gareng pung!
Menjelang sore hari
Kala mentari lingsir
Terbawa angin. . .bunyi
Re…e…e…et ngong re…e’.e…et ngong
Re…e…e…et ngong re…e’.e…et ngong
Tonggeret hijau!
Tiba senja hari
Dari liang bumi
Menrobos keluar… suara
Ngo…o…o…ong ngo…o…o..’ong
Ngo…o…o…ong ngo…o…o…ong
Si akang gaang!
Malam beranjak tua
Diantara rerumputan
Suara gesekan sayap berirama
Kri…i…i…ik kri…i…i…ik krik krik
Kri…i…i…ik kri…i…i…ik krik krik
Mas jangkrik!
Dari semak belukar
Menimpa lantang
Suara serak
Kre…e..e…ek krek krek
Kre…e..e…ek krek krek
Belalang sungut panjang!
Terasa indah damai di bumi ini, sepanjang siang dan malam hari
Jiwa dan telinga disuguhi, lantunan senandung serangga
Sayang…sayang…sayang, hiruk pikuk dunia kini
Menodai semesta perawan, membungkam nada tenteram.
Bogor l2 juni 2008
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono