• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Hama Walang Sangit, Turunkan Produksi Padi di Lamsel

22 NOVEMBER 2018

LAMPUNG – Hama walang sangit (Leptocorisa acuta) menyerang tanaman padi milik petani di wilayah Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel).

Slamet (59) salah satu petani di Desa Pasuruan menyebut, serangga pengganggu tersebut mulai hinggap pada tanaman padi varietas Ciherang miliknya sejak sepekan terakhir. Hama walang sangit dengan aroma khas menyengat tersebut, menyerang bulir padi usia muda dan menghisap cairan tangkai bunga serta bulir padi.

Walang sangit menyerang saat bulir padi mulai berisi serta ketika padi menguning menjelang proses pemasakan. Langkah meminimalisir kerugian akibat hama walang sangit dilakukan oleh petani di wilayah tersebut dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida.

Langkah tradisional yang sudah dicoba, mengatasi hama walang sangit dengan menggunakan bangkai kepiting, bekicot dan meletakkan pada sebuah serabut kelapa. Perangkap tersebut dipasang menggunakan tonggak kayu, saat terkumpul hama walang sangit dimusnahkan dengan dibakar.

“Pengendalian hama terpadu pada walang sangit sudah dilakukan, namun karena lahan padi milik warga lain sudah dipanen, sebagian hama berpindah menyerang tanaman padi yang belum dipanen. Sebagian lagi masih dalam tahap menguning,” terang Slamet, salah satu petani yang ditemui Cendana News, tengah melakukan penyemprotan insektisida, Rabu (21/11/2018).

Slamet menyebut, hama walang sangit tersebut disebabkan oleh banyaknya gulma yang berada di lahan miliknya. Sementara gulma rumput liar yang tumbuh merupakan dampak dari masa tanam, bertepatan dengan musim hujan, dan saat memasuki fase pertumbuhan penyiangan lahan sulit dilakukan.

Ketika memasuki usia padi berbulir, Slamet menyebut, rumput pengganggu tersebut menjadi tanaman inang yang digunakan walang sangit berkembang.

Penanaman lebih terlambat berkisar dua bulan dibandingkan petani lain, diakuinya, menjadi faktor serangan hama walang sangit. Slamet menyebut, ia dan sejumlah petani lain yang berada di bagian bawah di banding lahan sawah lain mendapat pasokan air lebih lambat.

Imbasnya, saat petani lain sudah lebih dahulu menanam, keterlambatan pasokan air membuat penanaman terhambat. Ketika lahan padi milik petani lain sudah dipanen, hamparan padi miliknya mulai diserang hama walang sangit.

Petani lain yang rutin melakukan penyemprotan insektisida dampak walang sangit adalah Herman. Pemilik lahan sawah varietas Ciherang tersebut mengaku, usia padi miliknya berkisar 85 hari dengan target panen 95 hingga 100 hari.

Akibat hama walang sangit, ia menyebut, harus rutin melakukan penyemprotan setiap pagi dan sore. Walang sangit yang tidak dikendalikan disebutnya akan berdampak bulir padi tidak terisi sempurna atau disebut warga sekitar dengan istilah gabuk atau kopong.

 

 

 

Sumber: Cendananews.com

Artikel Lainnya


  • Kutu Busuk Si Serangga Pengganggu yang Mungkin Mengancam Kesehatan
  • Rp 25 Juta/Bulan dari Telur Semut Rangrang
  • Ditemukan Fosil Nyamuk yang Mungkin Membawa Penyakit Malaria di Zaman Dinosaurus
  • LAPORAN Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) Cabang Palembang 2018
  • Gara-gara Buah Busuk, Inggris Diserang Tawon "Mabuk"

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID