• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Punya Penis, Serangga Betina Ini Bisa Berhubungan Seks 70 Jam

26 NOVEMBER 2018

Dalam dunia hewan, penis hampir selalu merupakan ciri yang dimiliki oleh spesies berkelamin jantan. Begitu pula vagina merupakan ciri hewan betina.

Namun, ciri ini justru "tertukar" pada beberapa anggota suku aneh serangga yang tinggal di gua. Serangga tersebut dikenal dengan nama Sensitibillini.

Serangga evolusioner ini terkait erat dengan tiga genus, yaitu Afrotrogla, Neotrogla, dan Sensitibilla. Ketiganya jatuh pada genera (jamak genus) yang sama.

Ketika para ilmuwan menemukan Neotrogla di Brasil sekitar empat tahun lalu, mereka melihat bahwa genus ini bisa menukar organ seksual mereka.

Ini sama seperti yang dilakukan oleh genus Afrotrogla. Namun, anehnya pada genus Sensitibilla, tidak ada "pertukaran" alat kelamin ini. Melansir dari Newsweek, Kamis (22/11/2018), serangga ini melakukan hubungan seks dengan cara betina memasukkan organ berbentuk penis tersebut pada kantong mirip vagina milik pejantan.

Aktivitas ini dilakukan dalam jangka waktu lama, antara 40 hingga 70 jam. Tujuan dari waktu lama tersebut adalah agar serangga betina menerima volume besar air mani dari pejantan.

Untuk memahami mengapa fitur seksual ini terbalik pada Neotrogla dan Afrotrogla, tim internasional dari Jepang, Brasil, dan Swiss memeriksa organ seksual dari ketiga genus tersebut.

Diwartakan dalam Phys.org, Rabu (21/11/2018), tim menemukan bahwa tertukarnya organ seksual serangga-serangga tersebut merupakan evolusi mandiri.

Dalam laporan di jurnal Biology Letters, kesimpulan itu diambil setelah tim melihat adanya perbedaan ukuran dan bentuk penis pada Neotrogla dan Afrotrogla.

Alasannya...

Tim tersebut juga mencari tahu apa alasan serangga ini bertukar kelamin. Untuk itu, mereka mengamati lingkungan di mana Neotrogla dan Afrotrogla hidup.

Hasilnya, tim menemukan bahwa gua-gua tempat serangga ini tinggal tidak mengandung banyak makanan. Ini membuat pejantan berevolusi untuk lebih tertarik mencari makanan daripada kawin.

Seiring waktu, fenomena tak biasa itu menyebabkan serangga betina mengambil peran sebagai pengejar dan inisiator perkawinan.

Hal tersebut juga menjelaskan mengapa ritual kawin pada serangga ini dilakukan dalam durasi yang panjang. Penis serangga betina telah berevolusi sebagai kail untuk memastikan bahwa para pejantan tidak bisa melarikan diri sebelum jumlah sperma tercukupi.

Dengan organ tersebut, para betina memaksa pejantan tetap di tempatnya selama dua hingga tiga hari. Para peneliti mencatat, ada banyak contoh evolusi betina dan pejantan dalam hal transfer sperma. Meski begitu, tidak ada yang menandingi anatomi unik milik Sensitibilini tersebut.

 

 


Sumber: Kompas.com 

Artikel Lainnya


  • Jangan Usir Mereka, 3 Jenis Serangga Ini Berharga bagi Rumah Anda
  • Serangga Mungil Ini Bantu Petani Bawa Pestisida Beracun ke Sarang Lebah
  • Rp 25 Juta/Bulan dari Telur Semut Rangrang
  • Semut Charlie alias Tomcat, Pengusir Hama yang Jadi Musuh Manusia
  • Peneliti Ungkap Efek Parah Ulat Grayak Rusak Tanaman di NTT

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
WEBINAR I-Naturalist

May 17,2022

Webinar dengan tema Pelestarian Serangga dari Kepunahan dan Implikasi bagi Kehidupan

Mar 18,2022

KULIAH UMUM: Peranan Serangga dan Mikroba dalam Pengelolaan Pertanian berkelanjutan di Pulau- Pulau Kecil

Mar 17,2022

Workshop Biologi Molekuler Mendukung Penelitian Pembangunan Teknologi PHT

Mar 15,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID