• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Kabar Buruk Bagi Manusia, 100 Tahun Lagi Serangga Akan Punah

13 FEBRUARY 2019

Planet Bumi diketahui tengah menuju kepunahan massal yang keenam. Dalam sebuah penelitian terbaru, peneliti mengungkapkan bahwa 100 tahun lagi serangga akan punah.

Hal tersebut bukanlah semacam lelucon atau prank yang dilakukan oleh ilmuwan. Itu merupakan kumpulan data yang ada di lapangan sehingga kesimpulan mengarah ke sana.

Data yang ada menunjukkan bahwa sekitar 40 persen spesies serangga menurun jumlahnya. Sepertiga dari jumlah itu terancam punah.

Peneliti mengungkapkan bahwa tingkat kepunahannya delapan kali lebih cepat daripada mamalia, burung, dan reptil.

Jumlah serangga global diketahui telah turun sebesar 2,5 persen per tahun.

Peneliti mengungkapkan bahwa jika tren ini terus berlangsung, maka akan mengarah pada kehancuran besar ekosistem alam.

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Biological Conservation dan diharapkan dapat menyadarkan manusia untuk tidak bertindak seenaknya.

''Jika hilangnya spesies serangga tidak dapat dihentikan, ini akan menimbulkan konsekuensi bencana bagi ekosistem planet ini dan untuk kelangsungan hidup manusia,'' kata Francisco Sanchez-Bayo peneliti asal University of Sydney, Australia, yang memimpin penelitian.

Tingkat kehilangan tahunan sebesar 2,5 persen selama 25-30 tahun terakhir disebut peneliti sebagai hal yang mengejutkan.

Dalam 10 tahun kita hanya memiliki seperempat lebih sedikit. Dalam 50 tahun kita hanya memiliki setengah dari jumlah sebelumnya.

Dan dalam waktu 100 tahun, kita tidak akan memiliki spesies serangga yang tersisa.

Salah satu kerugian terbesar dari hilangnya serangga ada pada burung, reptil, amfibi, dan ikan yang memakan serangga.

Jika sumber makanan mereka yaitu serangga hilang, maka mereka akan mati kelaparan.

Hal itu juga berdampak pada manusia karena hewan-hewan di atas sebagian merupakan sumber makanan manusia.

Salah satu serangga yaitu lebah, telah menyusut secara signifikan. Jumlah koloni lebah madu diketahui berjumlah 6 juta pada tahun 1947.

Namun di tahun 2019, jumlah lebah madu yang tersisa di Amerika hanya ada 3,5 juta.

Dikutip dari Guardian, peneliti menyalahkan bahwa insektisida menjadi penyebab utama berkurangnya serangga.

Dalam 20 tahun terakhir, manusia menggunakan insektisida secara masif di industri pertanian.

Sebanyak 75 persen serangga hilang di kawasan hutan lindung setelah manusia menggunakan insektisida, termasuk neonicotinoid dan fipronil.

Selain pestisida, urbanisasi manusia dan perubahan iklim juga ikut mempengaruhi menurunnya jumlah serangga.

Salah satu cara paling efektif menurut peneliti, adalah manusia kembali ke pertanian organik seperti yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita.

Pertanian organik yang tanpa bahan kimia diketahui sangat ramah pada serangga sehingga kehidupannya bisa berlangsung.

Jika kita tidak melakukan apa-apa, serangga akan punah secara perlahan dan itu berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.

 

 

 

 

Sumber: Hitekno.com

Artikel Lainnya


  • Hama Engkuk Serangan Serang Tanaman Petani di Banjarnegara, Jagung dan Kacang Tanah pun Diserang
  • Alasan Mengapa Sebaiknya Anda tak Membunuh Laba-Laba
  • Punya 8 Mata, Inilah Warna yang Bisa Dilihat Laba-laba
  • Apa yang terjadi pada alam jika semua serangga punah?
  • Pelatihan identifikasi Kutukebul, tanggal 13 Februari 2021.

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
WEBINAR I-Naturalist

May 17,2022

Webinar dengan tema Pelestarian Serangga dari Kepunahan dan Implikasi bagi Kehidupan

Mar 18,2022

KULIAH UMUM: Peranan Serangga dan Mikroba dalam Pengelolaan Pertanian berkelanjutan di Pulau- Pulau Kecil

Mar 17,2022

Workshop Biologi Molekuler Mendukung Penelitian Pembangunan Teknologi PHT

Mar 15,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID