Press Release
Seminar Nasional
Menemukan Kembali PHT Kita: Memutus Lingkaran Setan Ledakan Wereng Coklat dan Virus Padi (Auditorium Toyib Hadiwijaya, 22 Maret 2018)
Kerjasama : Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB, Perhimpunan Entomologi Indonesia, Perhimpunan Fitopatologi Indonesia
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) mempunyai sejarah monumental dengan Inpres no 3 Tahun 1986 kemudian diperkuat dengan UU no 12 th 1992, PP no 6 Tahun 1995. Setelah tahun 1986 itu Indonesia menjadi acuan masyarakat Internasional dalam pencapaian swasembada pangan dan pelaksanaan PHT. PHT dan Sekolah Lapang LPHT (SLPHT) di Indonesia telah dicatat dan dipublikasi di pertemuan pertemuan ilmiah dan jurnal ilmiah bergengsi. Di kala negara lain mengadopsi apa yang di rintis di Indonesia, di Indonesia sendiri semakin PHT makin melemah dan semakin kurang dijadikan acuan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Ledakan wereng coklat padi padi dan virus kerdil hampa dan kerdil rumput pada tahun 2017 yang terjadi di paling tidak di 30 kabupaten yang merupakan sentra-sentra produksi beras disebabkan oleh kemarau yang basah, penanaman padi yang terus menerus dalam lahan yang sama, dan penggunaan pestisida yang salah dan berlebihan. Makin ditinggalkannya konsep PHT dan permasalahan kelembagaan dan SDM PHT juga mempunyai andil dalam eskalasi dari ledakan hama wereng dan virus tersebut.
Serangan Wereng coklat dan virus masih menjadi ancaman pada tahun tahun 2018. Departemen Proteksi Tanaman Faperta IPB memandang diperlukan langkah langkah praktis untuk menghadapi ancaman wereng di tahun 2018. Selain itu, setelah lebih dari 30 tahun kelahiran PHT, perlu dilakukan diskusi ilmiah oleh para pakar hama dan penyakit dari seluruh Indonesia, untuk menengok, mengkaji kembali PHT dari aspek kesejarahan, landasan ilmiah, hambatan pelaksanaan, sesuai dengan perkembangan sains dan kehidupan sosial politik nasional dan internasional.
Acara ini merupakan ajang untuk sharing informasi, pengalaman, pengetahuan terkait dengan masalah ledakan wereng cokelat dan virus kerdil hampa /lkerdil rumput; konsep, implementasi dan arah perkembangan PHT. Melalui acara ini diharapkan akan dirumuskan strategi penguatan kembali PHT di tingkat practices, gerakan, science maupun policy.
Seminar ihadiri oleh 300 orang oleh dosen dan mahasiswa IPB, dosen dan mahasiswa dari berbagai Universitas, Anggota PFE dan PFI dari berbagai Komisariat daerah /cabang di Indonesia. Sebagai Narasumber adalah Prof Soemartono Sosromarsono (IPB), Prof Dr. Aunu Rauf (IPB), Prof Dr. Damayanti Buchori (IPB), Prof Dr. Sri Hendrastuti Hidayat (IPB), Dr Ir Hermanu Triwidodo (IPB), Prof Dr. Y Andi Trisyono (UGM), Dr Sri Sulandari (UGM) Dr. Gatot Mujiono (Univ Brawijaya), Dr Fauziah Laja (Loka Penelitian Tungro), Sebagai moderator : Prof Dr A Latief Abadi (Unibraw), Prof Dr. Siti Herlinda (Unsri), Ir Sarsito Gaib WS MM (praktisi), Ir Nandang M Kholil MM, Dr Martua Suhunan Sianipar (Unpad) . Seminar dibuka oleh Ketua LPPM IPB Dr Aji Hermawan, mewakili Rektor IPB; dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian IPB Dr Ir Suwardi.
Contact: Suryo Wiyono, Proteksi Tanaman Faperta IPB.