• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Ditemukan, Spesies Tawon Baru dengan Sengat Mematikan

26 JULY 2018

Jauh di pedalaman Hutan Amazon, seorang peneliti dari Universitas Turku di Finlandia menemukan spesies baru tawon parasit yang diberi nama Clistopyga crassicaudata. Begitu mengerikannya, ia mampu bertelur pada tubuh ulat mangsanya, menggunakan penyengat besar dan mengerikan.

Tawon yang panjangnya 9,8 milimeter ini, memiliki penyengat berukuran setengah dari panjang tubuhnya. Fungsinya, melumpuhkan mangsa yang tidak curiga. Tawon ini kemudian memasukan dan menyimpan telur tersebut dalam tubuh mangsanya.

Jenis mengerikan ini merupakan satu dari tujuh spesies tawon yang baru ditemukan, yang dibahas dalam makalah baru terbitan Jurnal Zootaxa. “Saya telah mempelajari tawon parasit tropis sejak 1998, tetapi saya belum pernah melihat yang seperti ini. Sengatnya seperti senjata ganas,” terang Ilari Sääksjärvi, profesor keanekaragaman hayati dari Universitas Turku yang juga salah satu penulis dalam studi tersebut, sebagaimana dikutip dari Popular Science.

 

Tawon adalah satwa yang cukup unik yang berbeda dari serangga lainnya, tetapi tawon parasit seperti ini jauh lebih unik lagi. Mereka adalah satwa penyendiri, menghindari kelompok-kelompok sosial, berburu mangsa dan bergerak menyendiri ke mana-mana. Tawon jenis ini adalah salah satu kelompok hewan yang paling beragam di bumi.

Mereka dikenal karena bertelur di dalam tubuh arthropoda lain (serangga atau laba-laba), dan menggunakan makhluk-makhluk itu sebagai rumah bagi keturunannya. Serangga tersebut tanpa sadar menjadi rumah bagi anak-anak tawon parasit dan ketika telur-telur menetas, kematian yang cepat terjadi.

Ini adalah salah satu metode pemijahan paling sukses dalam kerajaan hewan, yang menjelaskan mengapa perilaku ini bertahan begitu agresif jutaan tahun.

Sebagai informasi, tawon (wasp) dan lebah (bee) memiliki perbedaan. Dikutip dari laman LIPI, tawon merupakan predator (pemangsa) yang bersifat parasitoid tanpa menghasilkan madu. Sementara lebah, umumnya menghasilkan madu. Sengatan tawon berfungsi sebagai alat berburu mangsa sementara lebah menyengat untuk mempertahankan diri dari gangguan. Tawon berperan penting bagi ekosistem sekaligus pengendali hama. (Berbagai sumber)

 

Sumber: http://www.mongabay.co.id/2018/07/17/ditemukan-spesies-tawon-baru-dengan-sengat-mematikan/

Artikel Lainnya


  • IPB Training menyelenggarakan Pengendalian Tikus Terpadu
  • Lawan Masalah Plastik, Ahli Kembangkan Bioplastik dari Sarang Lebah
  • Memanfaatkan belatung untuk pengurai sampah organik
  • Semut Charlie alias Tomcat, Pengusir Hama yang Jadi Musuh Manusia
  • Libatkan Warga Kanada, Ahli Ungkap Migrasi Laba-laba Paling Beracun

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID