• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Bukan Fiksi, Susu Laba-laba Ini 4 Kali Lebih Berprotein dari Susu Sapi

03 DECEMBER 2018

Menyusui seperti bukan hal yang spesial pada hewan. Ini menjadi salah satu ciri unik yang dimiliki mamalia.

Namun, bagaimana jika ciri ini ditemui pada laba-laba?

Para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan China di Yunnan baru saja menemukan spesies laba-laba yang juga menyusui anaknya. Induk laba-laba tersebut diamati memberi makan anak-anaknya dengan zat yang mirip susu.

Susu itu diberikan melalui spiderlings. Mereka juga merawat anak-anaknya hingga hampir dewasa. Dalam laporan di jurnal Science, para ilmuwan menyebut bahwa spesies laba-laba pelompat yang diamati pada penelitian kali ini biasanya ditemukan di Taiwan.

Mereka hidup di sarang dan memiliki penampilan seperti semut. Ketika anakan laba-laba menetas, mereka sepenuhnya bergantung pada nutrisi dari susu laba-laba yang disekresikan dan diberikan oleh induk mereka.

 

Lebih Berprotein

Dalam penelitiannya, para peneliti juga menemukan bahwa susu laba-laba ini mengandung hampir empat kali protein susu sapi.

Melansir The Guardian, Kamis (29/11/2018), para ilmuwan mengamati bahwa spiderling pertama kali diminum dari tetesan susu laba yang tertinggal di permukaan sarang. Selanjutnya, mereka menghisap langsung dari induknya.

Induk laba-laba ini terus merawat dan menyusui anak-anaknya selama 40 hari. Setelah itu, anakan laba-laba dianggap sudah bisa mencari makan sendiri dan telah mencapai kematangan seksual.

Menurut para peneliti, susu itu mungkin tidak penting bagi kelangsungan hidup anak laba-laba. Hanya saja, zat ini berfungsi meningkatkan kesehatan mereka secara keselurunan dan kemungkinan bertahan hidup hingga dewasa.

 

Bukan Satu-satunya

Pemberian makanan seperti laktasi sebenarnya juga ditemukan pada hewan non-mamalia lain. Di antaranya adalah merpati dan flaminggo. Kedua unggas itu menghasilkan "susu panen" dari kelenjar leher mereka. Meski begitu, keduanya juga menyusui anakannya dalam waktu relatif singkat, tidak seperti laba-laba yang diamati dalam penelitian ini.

 

 



Sumber: Kompas.com 
 

Artikel Lainnya


  • Heboh Nyamuk Jenis Baru di Magetan, Warga Sebut Nyamuk Jet Tempur, Diduga Dampak Limbah B3
  • Laba-laba Tidak Terjebak Dalam Jaringnya Sendiri, Kok Bisa, ya?
  • SEMINAR PEI CABANG SULAWESI SELATAN "Strategi Pengendalian OPT pada Masa Normal Baru"
  • Entomological Society Of Indonesia Official Website
  • Meski Terlihat Aneh, Makhluk Hidup ini Nyata dan Ada di Sekitar Kita

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung

Dec 14,2020

Pelatihan online Entomologi Kesehatan: Pengendalian Kutu Busuk Terpadu

Nov 27,2020

WEBINAR "Pemanfaatan Feromon dan Agens Biologi untuk Pengendalian OPT Kakao"

Nov 23,2020

Careers at IRRI

Nov 09,2020

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID