

Laba-laba taman yang tumbuh besar bisa menjadi pemandangan yang mengintimidasi. Tapi, meskipun penampilan mereka cukup menyeramkan, laba-laba taman adalah jenis serangga menguntungkan yang pantas mendapatkan rumah di kebun kita.
Seperti apa laba-laba kebun itu?
Juga disebut laba-laba taman kuning (Argiope aurantia), spesies ini sebenarnya cukup indah, jika dilihat dari jarak yang cukup dekat. Para betina dewasa memiliki perut hitam dan kuning yang khas, dan 8 kaki hitam yang dihias dengan tanda-tanda merah atau kuning. Rentang kaki betina dewasa dapat mencapai tiga inci panjang dari depan ke belakang. Laba-laba taman jantan tidak terlalu besar. Dia berwarna coklat dan hanya sekitar seperempat dari ukuran betina.
Laba-laba taman betina juga membuat jaring yang unik. Jaringnya yang besar dan khas dibangun pada pertengahan musim panas, ketika dia berusaha untuk mendapatkan pasangan dan menjebak cukup makanan untuk mendukung usaha bertelurnya. Setiap laba-laba taman betina membangun jaring melingkar dua sampai tiga kaki yang dipusatkan dengan garis zig-zag yang menonjol yang disebut stabilimentum.
Pejantan juga membangun jaring, meskipun jaringnya jauh lebih kecil. Sering berada di dekat, atau bahkan di dalam, jaringan betina, jaring jantan lebih padat dan hampir tidak besar.
Perkawinan laba-laba taman
Laba-laba taman jantan mengunjungi betina untuk berkembang biak di pertengahan hingga akhir musim panas. Dalam ritual pacaran yang menarik, laba-laba kebun jantan memetik tali jaring betina dengan lembut dan dengan cara yang sangat spesifik, untuk membuatnya sadar akan kehadirannya.
Kemudian ia perlahan mendekat dan berharap ia tidak diserang dalam prosesnya. Telah dicatat bahwa pejantan kadang-kadang akan mencoba untuk berkembang biak dengan laba-laba taman betina saat mereka dalam proses meranggas karena saat itu betina tidak bergerak dan tidak ada risiko serangan.
Selama kawin, laba-laba taman jantan meninggalkan palpsnya (tempat di mana dia menyimpan sperma) di belakang sebagai “sumbat” untuk mencegah pejantan lain kawin dengan laba-laba taman betina yang sama. Kemudian, segera setelah proses kawin berakhir, jantan secara spontan mati, seringkali ketika ia masih melekat pada betina. Sesekali laba-laba betina akan mengonsumsi tubuh jantan setelah kawin.
Segera setelah kawin, laba-laba betina membuat satu hingga lima keping lapisan tipis pada sarangnya, yang masing-masing diisi dengan seribu telur atau lebih. Telur-telur diposisikan di dekat pusat jaring. Pada musim semi tiba, telur-telur menetas dan menemukan rumah baru di sekitar kebun.
Apakah laba-laba taman menggigit?
Kedua laba-laba taman jantan dan betina termasuk jinak dan tidak agresif. Namun, mereka dapat menggigit jika terancam, terperangkap, atau terinjak. Gigitan mereka dikatakan terasa seperti sengatan lebah dan menyebabkan kemerahan dan bengkak di tempat gigitan.
Seperti semua laba-laba, laba-laba taman kuning tidak "keluar untuk mencari mangsa," juga tidak akan dengan sengaja menyerang atau membahayakan manusia. Biarkan mereka melakukan pekerjaan mereka di kebun dan mencoba sebaik mungkin untuk tidak mengganggu mereka.
Dari 3000 atau lebih spesies laba-laba yang ditemukan di Amerika Utara, hanya empat yang dianggap berbahaya bagi manusia. Mereka adalah: janda hitam (black widow), pertapa coklat (brown recluse spider), laba-laba hobo (ditemukan dalam iklim kering negara-negara barat), dan kantung kuning (yellow sac spider), yang dianggap sebagai sumber gigitan gangguan paling umum di seluruh benua.
Jadi, laba-laba kebun serangga ini baik atau buruk?
Seperti ribuan spesies laba-laba lain yang ditemukan di halaman dan kebun kami, laba-laba taman dianggap sangat bermanfaat, karena ia memakan banyak hama umum, seperti lebah, ngengat, kumbang, tawon, dan serangga terbang lainnya yang terperangkap di jaringnya.
Sumber: Trubuslife.id