

Deli Serdang. Untuk hidup sehat, maka konsumsi juga harus sehat. Sumber makanan sehat bisa dihasilkan dari pola pertanian organik yang selaras dengan alam. Disebut selaras dengan alam karena tidak 'melibatkan' bahan kimia dalam budidayanya.
Sukardi, seorang petani warga Jalan Pasar Kawat, Desa Karanganyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang kepada medanbisnisdaily.com, Senin (10/12/2018), mengatakan, saat ini gaya hidup sehat dengan memperhatikan sumber pangan sudah semakin besar.
Hal tersebut didorong oleh kesadaran akan pentingnya sumber pangan yang sehat. Karena itu sebagai petani padi, dia merasa bertanggung jawab untuk bisa menyediakan beras yang sehat. "Jalan satu-satunya ya harus menerapkan pola pertanian organis," katanya.
Ia sejak t1990-an sudah kukuh dengan pertanian organis. Dari hanya sendirian mengolah sekitar 3 hektare lahan padi milik mertuanya, dia bisa menginspirasi petani lain untuk berorganis ria hingga kini mengolah lahan seluas 23 hektare dan sudah mendapat sertifikat organik dan Ari Lembaga Sertifikasi Organik Seloleman (Lesos).
Dia lebih memilih menggunakan istilah organis daripada organik. Menurutnya, organis lebih memberi arti bahwa pertanian yang diterapkannya melibatkan mahkluk hidup lain secara seimbang. "Saya tidak merasakan seperti itu kalau menggunakan istilah organik," katanya.
Salah satu hal penting dalam pertanian organis adalah penggunaan pestisida nabati. Pestisida nabati sering dipandang miring karena dianggap tidak efektif membasmi hama yang menyerang tanaman. Selain itu, pestisida nabati sulit dibuat dan bahan bakunya tidak tersedia di mana-mana.
Menurutnya, anggapan tersebut salah. Bahan baku pestisida nabati bisa ditemukan di mana-mana. Banyak tanaman yang tumbuh liar di pekarangan bisa dijadikan bahan bakunya. Cara pembuatannya pun tidak sulit dan murah meriah.
Dia sendiri menggunakan tanaman mimba atau yang orang Sumatera Utara menyebutnya dengan tanaman Nim atau mim. Tanaman mimba menurutnya berasal dari India namun pertanamannya sudah menyebar di mana-mana dengan mudah. Daun mimba memiliki tekstur halus dengan bentuk runcing dan bergerigi dan rasanya pahit.
Di Kelompok Tani Mekar Pasar Kawat yang diketuainya, petaninya menggunakan daun dan biji pohon mimba untuk bahan baku pestisida nabati. Menurutnya, pestisida nabati ini efektif untuk membasmi serangan hama wereng dan kutu.
Cara membuatnya, daun atau bijinya ditumbuk dengan kasar dengan alu kemudian direndam dalam air. Kalau mau membuat 10 liter pestisida nabati, lanjutnya, dibutuhkan 1 kg daun mimba dan bijinya, dicampur dengan air cucian beras 1 liter.
"Kemudian difermentasi selama 4-5 hari. Setelah itu disaring, airnya bisa disemprotkan ke tanaman. Dan dalam beberapa hal bisa digunakan untuk obat darah tinggi dan kolesterol," katanya.
Di Desa Narumonda, Kecamatan Narumonda Siantar, Toba Samosir, petani menggunakan daun Ingol atau ingul yang memiliki aroma tajam. Untuk menjadikannya pestisida nabati, perlakuannya juga sama seperti daun mimba, yakni ditumbuh kasar, dicampur dengan air difermentasi kemudian disemprotkan.
Sumber: Medanbisnisdaily.com