Sejumlah petani kopi di Dusun Kluwung Desa Kemiriombo Kecamatan Gemawang, Temanggung mengaku kesulitan memanen kopi di ladang miliknya, lantaran tanaman kopi banyak dihinggapi semut hitam. Pada musim kemarau ini, banyak semut hitam membuat sarang di pohon kopi, sehingga membuat petani kewalahan saat memanen kopi.
Petani kopi di Dusun Kluwung Desa Kemiriombo, Munawar mengungkapkan, tanaman kopi beberapa tahun lalu, tidak banyak dihinggapi semut hitam. Ada lahan yang dihinggapi, tetapi ada di wilayah sanggem atau hak milik. "Namun setahun belakangan ini sudah masuk ke wilayah Perhutani, diperkirakan seluruh perhutanan sudah banyak ditinggali semut hitam," ungkapnya.
Menurut dia, bukan hanya pohon kopi saja, semut hitam sebetulnya ada di seluruh pohon, apabila ada daun yang kering, kebanyakan akan digunakan semuat untuk bersarang. "Biasanya pohon yang jadi tempat favorit semut hitam adalah, batang pohon pisang, daun pisang kering, pohon nangka, serta pohon kopi yang berdekatan dengan pohon-pohon kering," beber dia.
Banyaknya semut hitam yang hinggap di pohon kopi, menjadi penghambat para petani saat memetik kopi. Karena dalam satu pohon kopi saja bisa mencapai ribuan semut. "Apabila semut itu sampai menggigit di area mata, rasa pedasnya sangat luar biasa. Kebanyakan sampai mengeluarkan air mata, pedih sekali. Begitupun di bagian tubuh lain, akan merah-merah," akunya.
Hal senada disampaikan petani kopi lain Agus yang juga warga Dusun Kluwung Desa Kemiriombo. Selain gigitan dan ketidaknyamanan petani memetik kopi yang dihinggapi ribuan semut, aroma dari semut hitam juga sangat menyengat di hidung. "Jadi kalau petani memanen dan diganggu semut, maka petani akan terganggu sekali aromanya yang menyengat," ungkap dia.
Hal yang dilakukan petani menangani hal itu, yakni dengan upaya manual menyemprot obat anti hama sebelum proses panen, agar ribuan semut yang ada pada tanaman kopi pergi. Dengan upaya itu diharapkan semut sudah tidak terlalu banyak saat dipanen. "Ya paling kita semprot-semprot obat anti hama dulu, setelah semut sudah mulai menyingkir, panen baru dilakukan," ujarnya.
Sumber: Suaramerdeka.com