• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Kemarau, Berimbas Sumber Pakan Alami Lebah Madu

11 JULY 2019

LAMPUNG – Musim kemarau di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) berimbas pada lingkungan sumber alami pakan lebah madu.

Syafii, warga Desa Sidoasih, Kecamatan Ketapang menyebut, saat kemarau sejumlah tanaman meranggas dan tidak menghasilkan nektar sumber pakan alami lebah. Sejumlah tanaman yang meranggas diantaranya akasia, ketapang, mahoni dan pohon penghasil bunga lainnya.

Sebagai salah satu sumber pakan alami yang masih bertahan saat kemarau diantaranya nangka dan berbagai tanaman bunga.

Sebagai cara mempertahankan agar lebah madu jenis apis cerana tetap berproduksi, jenis bunga ditanam di sekitar halaman rumah. Beberapa jenis bunga yang ditanam diantaranya bunga matahari serta sejumlah bunga penghasil nektar.

Syafii bahkan menyebut dengan sistem ternak lebah memakai stove, dari sekitar 50 stove yang dimiliki sebagian lebah pergi.

Perginya lebah madu dari stove disebabkan kurangnya pakan alami terutama jenis lebah madu kuning. Lebah madu yang masih bertahan diantaranya jenis lebah madu hitam yang tetap bertahan pada stove.

“Saat sumber pakan alami berkurang sebagian kawanan lebah pergi, namun ada yang mau kembali saat musim kemarau berakhir, umumnya saya melakukan penggembalaan ke daerah lain untuk mendapatkan sumber pakan alami,” ungkap Syafii saat ditemui Cendana News, Rabu (10/7/2019).

Sejumlah kawanan lebah madu disebutnya kerap dibawa ke kawasan hutan mangrove pesisir timur Lampung. Pohon mangrove di sekitar pantai pesisir Desa Bandar Agung menurutnya menjadi sumber pakan alami lebah saat berbunga.

Pada lingkungan pesisir pantai dan tambak sejumlah tanaman kangkung kangkungan, melati pantai ikut menjadi sumber pakan lebah.

Pada kondisi normal ia menyebut satu stove lebah madu bisa menghasilkan sekitar 500 mililiter madu. Namun saat kemarau, madu yang dihasilkan hanya sekitar 250 mililiter.

Penurunan hasil madu diakuinya imbas sumber pakan alami yang berkurang. Saat kemarau sejumlah rumput penghasil bunga di kawasan tambak udang mengering mengakibatkan nektar berkurang.

 

 

 

Sumber: Cendananews.com

Artikel Lainnya


  • SEMINAR DARING NASIONAL PERHIMPUNAN ENTOMOLOGI INDONESIA CABANG SUMATERA BARAT
  • Hama Walang Sangit, Turunkan Produksi Padi di Lamsel
  • Hari Lebah Sedunia, Serangga Kecil Penopang Ketahanan Pangan Dunia
  • Ilmuwan Ciptakan Vaksin Untuk Lebah Madu
  • Hama Wereng dan Ulat

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
[COMPETITION ICCESI 2023] The 2nd International Conference and The 11th Congress of The Entomological Society of Indonesia

May 09,2023

The 2nd International Conference and The 11th Congress of The Entomological Society of Indonesia 2023

Apr 10,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

SEMINAR NASIONAL (HYBRID) JURUSAN PERLINTAN UNIB PEI-PFI KOMDA BENGKULU

Oct 22,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID