• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Kemarau, Berimbas Sumber Pakan Alami Lebah Madu

11 JULY 2019

LAMPUNG – Musim kemarau di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) berimbas pada lingkungan sumber alami pakan lebah madu.

Syafii, warga Desa Sidoasih, Kecamatan Ketapang menyebut, saat kemarau sejumlah tanaman meranggas dan tidak menghasilkan nektar sumber pakan alami lebah. Sejumlah tanaman yang meranggas diantaranya akasia, ketapang, mahoni dan pohon penghasil bunga lainnya.

Sebagai salah satu sumber pakan alami yang masih bertahan saat kemarau diantaranya nangka dan berbagai tanaman bunga.

Sebagai cara mempertahankan agar lebah madu jenis apis cerana tetap berproduksi, jenis bunga ditanam di sekitar halaman rumah. Beberapa jenis bunga yang ditanam diantaranya bunga matahari serta sejumlah bunga penghasil nektar.

Syafii bahkan menyebut dengan sistem ternak lebah memakai stove, dari sekitar 50 stove yang dimiliki sebagian lebah pergi.

Perginya lebah madu dari stove disebabkan kurangnya pakan alami terutama jenis lebah madu kuning. Lebah madu yang masih bertahan diantaranya jenis lebah madu hitam yang tetap bertahan pada stove.

“Saat sumber pakan alami berkurang sebagian kawanan lebah pergi, namun ada yang mau kembali saat musim kemarau berakhir, umumnya saya melakukan penggembalaan ke daerah lain untuk mendapatkan sumber pakan alami,” ungkap Syafii saat ditemui Cendana News, Rabu (10/7/2019).

Sejumlah kawanan lebah madu disebutnya kerap dibawa ke kawasan hutan mangrove pesisir timur Lampung. Pohon mangrove di sekitar pantai pesisir Desa Bandar Agung menurutnya menjadi sumber pakan alami lebah saat berbunga.

Pada lingkungan pesisir pantai dan tambak sejumlah tanaman kangkung kangkungan, melati pantai ikut menjadi sumber pakan lebah.

Pada kondisi normal ia menyebut satu stove lebah madu bisa menghasilkan sekitar 500 mililiter madu. Namun saat kemarau, madu yang dihasilkan hanya sekitar 250 mililiter.

Penurunan hasil madu diakuinya imbas sumber pakan alami yang berkurang. Saat kemarau sejumlah rumput penghasil bunga di kawasan tambak udang mengering mengakibatkan nektar berkurang.

 

 

 

Sumber: Cendananews.com

Artikel Lainnya


  • Derita Petani Sengon Bermusuhan dengan Ulat Ice Cream
  • Pengendalian Hama Wereng di Mabar Terus Dilakukan
  • Fotografi serangga Kalender PEI 2019
  • Meski Terlihat Aneh, Makhluk Hidup ini Nyata dan Ada di Sekitar Kita
  • Hama Walang Sangit, Turunkan Produksi Padi di Lamsel

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
WEBINAR I-Naturalist

May 17,2022

Webinar dengan tema Pelestarian Serangga dari Kepunahan dan Implikasi bagi Kehidupan

Mar 18,2022

KULIAH UMUM: Peranan Serangga dan Mikroba dalam Pengelolaan Pertanian berkelanjutan di Pulau- Pulau Kecil

Mar 17,2022

Workshop Biologi Molekuler Mendukung Penelitian Pembangunan Teknologi PHT

Mar 15,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID