• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

7 Penyakit Serius yang Disebarkan oleh Serangga, Jangan Sampai Lengah!

10 JANUARY 2020

Banyak orang yang tidak menyukai serangga karena bentuknya yang aneh dan menggelikan. Selain itu, beberapa serangga mengandung patogen berbahaya, seperti bakteri, virus dan cacing serta bisa menularkan penyakit ke manusia. Bahkan, ada penyakit mematikan yang disebarkan oleh serangga, lho!

Mau tahu, penyakit apa saja yang disebarkan oleh serangga? Kenali lebih dekat lewat artikel berikut ini! Let's find the answer together!

 

1. Kolera

Kolera banyak terjadi di negara berkembang, seperti beberapa negara di Asia dan Afrika. Penyakit ini muncul ketika kita minum air dan makan makanan yang terkontaminasi, terutama di daerah yang kumuh, kotor dan jarang ditemui air bersih, jelas laman Online Pest Control. Bakteri Vibrio cholerae ini disebarkan oleh lalat.

Apa yang terjadi jika kita terkena kolera? Kita akan mengalami diare dan muntah yang parah, lalu bisa memicu dehidrasi ekstrem dan kematian. Cara untuk mencegah kolera adalah berhati-hati dalam mengonsumsi street food, apalagi di daerah yang kumuh. Jangan lupa hindari makanan yang telah dikerumuni lalat.

 

2. Disentri

Disentri dibagi menjadi dua, yakni disentri basilaris yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang disebut Entamoeba histolytica, jelas laman Dettol. Disentri yang pertama umum terjadi di negara dengan sanitasi buruk dan yang kedua biasa terjadi di daerah tropis.

Gejalanya ialah diare yang mengandung darah atau lendir, mual, muntah, kram perut dan demam tinggi. Disentri disebarkan oleh lalat yang menularkan penyakit lewat sentuhan atau cairan tubuh, seperti air liur, tinja, muntah dan kencing. Cegah dengan rutin mencuci tangan dan hati-hati ketika makan dan minum di daerah yang memiliki sanitasi buruk.

 

3. Malaria

Berbicara soal malaria, kita pasti langsung sepakat bahwa nyamuk adalah penyebab utamanya. Menurut laman World Health Organization (WHO), nyamuk betina dari genus Anopheles ialah pemicunya. FYI, malaria sendiri disebabkan oleh parasit bersel satu, yakni Plasmodium, yang akan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk.

Jangan remehkan malaria, sebab penyakit ini memengaruhi 250 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 2 juta kematian setiap tahun, ungkap laman Smithsonian. Gejala yang bisa dikenali adalah demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut dan diare. Hindari malaria dengan mengoleskan obat yang mengandung N,N-Diethyl-meta-toluamide.

 

4. Tifus

Tifus adalah penyakit yang umum terjadi di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan terjadi ketika ada kontak dengan kotoran, makanan dan air yang terkontaminasi bakteri, jelas laman Online Pest Control. Serangga yang menularkan penyakit ini adalah lalat, yang sering hinggap di tempat kotor.

Gejala tifus adalah terjadi demam hingga 40,5°C, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, diare, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, ungkap laman Mayo Clinic. Untuk langkah pencegahan, hindari air yang tidak higienis, selalu mencuci tangan dan hindari makanan yang dikerumuni lalat. Kamu juga bisa vaksin tifus untuk mencegahnya.

 

5. Demam kuning

Ternyata, nyamuk adalah perantara untuk menyebarkan demam kuning, lho! Nyamuk yang bertanggung jawab atas penyakit ini adalah nyamuk Aedes atau Haemagogus. Virus ini diperoleh ketika nyamuk mengisap darah manusia yang terinfeksi dan menularkannya ke orang lain dengan cara yang sama, ujar laman Centers for Disease Control and Prevention.

Virus penyebab demam kuning itu sendiri adalah virus RNA dari genus Flavivirus. Gejalanya adalah demam, sakit kepala, mual, muntah, otot pegal, sensitif terhadap cahaya, kehilangan selera makan serta kulit dan mata menguning, jelas laman Mayo Clinic. Kamu bisa mencegah demam kuning dengan vaksin yang bisa bertahan hingga 10 tahun.

 

6. Penyakit Lyme

Mungkin, penyakit Lyme terdengar asing di telinga kita. Penyakit ini disebabkan bakteri Borrelia bugdorferi yang disebarkan oleh arachnid alias kutu rusa. Apabila kutu ini menggigit mamalia berdarah panas, maka bakteri akan memasuki aliran darah dan penyakit Lyme akan terjadi, ungkap laman Smithsonian.

Mau tahu gejala penyakit Lyme? Yaitu muncul rasa lelah, nyeri sendi, nyeri otot, sakit leher, gelisah saat tidur, penurunan memori jangka pendek dan sulit berkonsentrasi, terang laman Medical News Today. Untuk mengatasinya, dokter akan memberi antibiotik dan obat pereda rasa sakit. Cegah penyakit Lyme dengan obat anti serangga!

 

7. Penyakit tidur

Terakhir, ada penyakit tidur alias Trypanosomiasis yang disebarkan oleh lalat tsetse yang ada di Afrika. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Trypanosoma brucei gambiense dan T. b. rhodesiense, jelas laman World Health Organization (WHO). Infeksi parasit ini menyebar lewat gigitan lalat tsetse pada manusia.

Yang mengerikan, lebih dari 60-70 juta orang di 36 negara di Afrika berisiko tinggi terkena infeksi ini. Sesuai namanya, penyakit tidur ini menyebabkan kesulitan mengendalikan rasa kantuk, terutama di siang hari. Bukan hanya itu, gejala lainnya adalah demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, ujar laman Medline Plus.

Nah, itulah 7 penyakit yang disebarkan oleh serangga, mulai dari nyamuk, lalat hingga kutu. Semoga kita bisa terhindar dari penyakit ini, ya!

 

 

Sumber: Idntimes.com

Artikel Lainnya


  • Kemarau, Waspada Serangan Hama Penggorok Daun Bawang Merah
  • Masa Replanting, Kelapa Sawit Rentan Serangan Kumbang Tanduk
  • Ledakan hama atau biasa dikenal dengan
  • Ilmuwan Garap Drone Tawon yang Bisa Buka Pintu
  • Dikonsumsi Sejak Ribuan Tahun Lalu, Serangga Kini Makin Banyak Diburu Karena Nutrisinya

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

SEMINAR NASIONAL (HYBRID) JURUSAN PERLINTAN UNIB PEI-PFI KOMDA BENGKULU

Oct 22,2022

Pelatihan Identifikasi Semut dengan tema "Semut dalam Kehidupan Manusia dan Perannya bagi Lingkungan dan Pertanian"

Sep 13,2022

Prosiding Seminar Nasional dan Kongres PEI Cabang Bandung 2021

Sep 07,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID