• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Terjawab Sudah, Laba-laba Gunakan Aliran Listrik untuk Terbang

09 JULY 2018

Mungkin tak banyak yang tahu, laba-laba bisa terbang. Menempuh jarak ratusan kilometer dalam perjalanan udara.

Fenomena ini sebenarnya telah lama membingungkan para ahli, termasuk Charles Darwin yang diketahui menuliskan pengamatannya tentang ratusan laba-laba dalam catatan pribadinya.

Salah satu hipotesis menduga laba-laba menggunakan benang-benang tipisnya untuk menangkap angin sehingga bisa melambungkan tubuh ke udara.

Sayang, hipotesis itu dengan mudah dipatahkan karena tidak menjelaskan bagaimana laba-laba dapat tetap terbang meski hujan atau saat sama sekali tidak ada angin.

Kini, ilmuwan dari Universitas Bristol memiliki penjelasan dan bukti yang lebih masuk akal. Menurut para ahli, laba-laba melakukan perjalanan udara dibantu oleh atmospheric potential gradient (APG). 

APG merupakan sebuah sirkuit listrik antara bumi dan ionosfer, bagian dari atmosfer atas bumi yang terionisasi radiasi matahari.

Petir sendiri bertindak sebagai baterai raksasa yang berfungsi untuk mengisi dan memelihara medan listrik di atmosfer. Hal ini sudah diuji oleh para ilmuwan sejak 2013. Saat itu, tim yang dipimpin Erica Morley ingin menindaklanjuti sebuah teori yang menyebut medan listrik mungkin berperan dalam kemampuan terbang laba-laba.

Dalam makalah yang terbit di jurnal Current Biology, Kamis (5/7/2018), dijelaskan bagaimana Morley dan koleganya mengatur sebuah kotak untuk menciptakan atmosfer yang terisolasi dari udara ambien sehingga di dalamnya tidak ada aliran medan listrik atmosfer bumi.

Sebagai gantinya, mereka menciptakan medan listrik yang dapat dinyalakan dan dimatikan secara manual oleh para ilmuwan. Setelah kotak berisi medan listrik buatan tercipta, mereka menangkap dan memasukkan laba-laba kecil dari genus Erigone ke dalamnya.

Saat aliran medan listrik dinyakakan, para peneliti melihat bahwa laba-laba mengarahkan perut ke udara dan melepaskan untaian panjang benang tipis, kemudian ia melesat ke udara.

Namun, saat aliran listrik mati, laba-laba akan meluncur turun ke tanah. "Kami menyimpulkan bahwa gaya elektrostatik cukup untuk membuat laba-laba bisa terbang," kata Morley seperti dilansir AFP, Jumat (6/7/2018).

Dilansir Science Alert, laba-laba memiliki rambut sensoris yang disebut trichobothria dan akan bergerak saat merespons adanya medan listrik.

Para ahli meyakini, rambut itu digunakan laba-laba untuk mendeteksi APG. Meski mereka menemukan bukti baru yang lebih masuk akal,

Morley dan timnya berharap akan ada studi lebih lanjut yang mempelajari hal ini, termasuk penelitian tentang sifat tubuh laba-laba. Selain laba-laba, beberapa ulat bulu juga diketahui bisa terbang.



Sumber: https://sains.kompas.com/read/2018/07/06/192900123/terjawab-sudah-laba-laba-gunakan-aliran-listrik-untuk-terbang. 

Artikel Lainnya


  • Era Industrialisasi 4.0, Penyuluh Pertanian Dituntut Manfaatkan TI, Namun Aplikasi Hama Belum Ada
  • Ahli Temukan Gen di Nyamuk yang Gemar Isap Darah Orang Tertentu
  • Petani Cabai Gunakan Tanaman Terong untuk Tangkal Hama
  • Ilmuan Lacak Kutu Daun Gandum dan Musuh Alaminya, untuk Kontrol Populasi Hama
  • Careers at IRRI

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
BUKU SERANGGA BERGUNA

Aug 01,2022

Workshop Series 2: Genetika Populasi Sebagai Dasar Pengembangan Strategi Pengelolaan Hama Terpadu

Jul 14,2022

WEBINAR I-Naturalist

May 17,2022

Webinar dengan tema Pelestarian Serangga dari Kepunahan dan Implikasi bagi Kehidupan

Mar 18,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID