• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Tak Usah Ragu Lagi, Jangkrik Terbukti Baik untuk Kesehatan Usus

08 AUGUST 2018

Kini, tidak ada alasan lagi untuk menolak mengonsumsi jangkrik. Selain aman dikonsumsi, jangkrik juga baik untuk kesehatan usus.

Dalam temuan yang terbit di jurnal Scientific Reports, para ahli dari University of Wisconsin-Madison Nelson Institute for Environmental Studies menemukan bahwa jangkrik dapat meningkatkan bakteri usus yang baik untuk tubuh dan mengurangi risiko peradangan.

Tak usah diragukan lagi, sebab para ahli telah melakukan uji klinis pada manusia. "Ada banyak orang yang menaruh minat pada serangga yang bisa dimakan. Serangga memiliki daya tarik karena dapat dijadikan sebagai sumber protein ramah lingkungan yang berkelanjutan dibandingkan ternak tradisional," kata peneliti utama Valerie Stull dilansir IFL Science, Senin (6/8/2018).


Dalam laporannya, para ahli juga menemukan bahwa jangkrik mengandung serat berbeda dari yang biasa ditemukan di buah dan sayuran. Beberapa jenis jerat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik seperti probiotik.

"Jangkrik tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang menguntungkan dan membantu mengurangi peradangan dalam tubuh," ujar Stull.

Dalam penelitiannya, Stull melibatkan 20 relawan berusia 18 sampai 48 tahun. Partisipan dibagi dalam dua kelompok.

Selama dua minggu, kelompok pertama diberi sarapan berupa kue muffin atau minuman shake yang sudah diberi campuran 25 gram bubuk jangkrik, sementara kelompok kedua diberi makanan normal tanpa kandungan jangkrik. Dua minggu berikutnya, kedua kelompok bertukar pola makan.

Baik sebelum dan sesudah sarapan, semua peserta diwawancarai. Ahli pun mengambil sampel darah dan tinja untuk mengamati berbagai perubahan kesehatan.

"Studi ini penting karena serangga menjadi tren baru dan kita harus membuktikan efeknya bagi kesehatan. Seperti kita tahu mikrobiota usus berkaitan erat dengan kesehatan manusia, maka penting untuk mengetahui bagaiamana makanan memengaruhi populasi mikroba usus. Kami menemukan, jangkrik sebenarnya memberi manfaat lain di luar gizi," ujar Tiffany Weir, profesor ilmu makanan dan gizi di Colorado State University.

Setelah dianalis, sistem mikroba usus tidak mengalami perubahan besar dan peradangan usus tetap stabil. Ahli menemukan, ada peningkatan enzim Bifidobacterium animalis yang terkait dengan kesehatan usus, serta penurunan protein inflamasi dalam darah yang disebut TNF-alpha. Keduanya telah dikaitkan dengan kondisi seperti depresi dan kanker. Para peneliti juga menemukan peningkatan bakteri usus menguntungkan, terkait dengan fungsi gastrointestinal yang membaik.


Kini, tak usah ragu lagi untuk menyantap jangkrik ataupun serangga. Bagaiamana pun, hal ini demi kesehatan tubuh kita.

" Makanan itu berkaitan erat dengan budaya. Kita ambil contoh, 20 sampai 30 tahun lalu orang AS tidak mau makan sushi karena merasa jijik. Namun kini semuanya berubah bukan?" ujar Stull.



Sumber: Kompas.com

Artikel Lainnya


  • 14th ASIAN APICULTURAL ASSOCIATION CONFERENCE October 22 – 25, 2018
  • 3 Tanaman Pengusir Nyamuk DBD Rekomendasi Ahli IPB
  • Ulat-Jangkrik Serang Tanaman Tembakau di Lombok
  • Minim Bunga, Peternak Lebah Cilacap Gembala ke Pantura
  • Garis Hitam-Putih Zebra Jadi Rahasia Hindari Gigitan Serangga

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID