![](https://pei-pusat.org//image/artikel/hindari-rayap-perusak-rumah-dengan-metode-alami-2018-10-24.jpg)
![](https://pei-pusat.org//image/artikel/hindari-rayap-perusak-rumah-dengan-metode-alami-2018-10-24.jpg)
Ketika rumah semakin tua, pemiliknya pasti akan gelisah. Jika bangunan tersebut terserang hama rayap, apa yang harus diperbuat oleh pemilliknya. Jika terjadi demikian, maka menurut Thierry Cayot, praktisi rumah bambu, pemiliknya harus berfikir inovatif untuk lingkungan. Bahkan pria asal Perancis yang sudah lama menetap di Indonesia tersebut berfikir, suatu hari nanti berharap bisa menciptakan formula obat anti rayap organik yang aman terhadap lingkungan, dan sepenuhnya akan disumbangkan kepada bangsa Indonesia. Rayap adalah sebagian kecil dari rangkaian ekosistem yang perlu dilestarikan, agar mata rantai ekosistem itu tidak putus. Tentu rayap juga memiliki fungsi lain bagi lingkungan, oleh karena itu kita perlu mencari bahan yang ramah lingkungan. Agar salah satu spesies ini tidak punah dari mata rantai kehidupan, Thierry mengajak untuk meninggalkan penggunaan bahan kimia berbahaya.
Selama ini yang sering digunakan adalah Metil Bromida (Methyl Bromide) untuk mengontrol hama yang merusak dan dapat menurunkan hasil panen. Sekitar 97 persen dari Metil Bromida yang diproduksi dan dijual, digunakan sebagai fumigasi untuk mengontrol hama. Bahan ini dapat menghancurkan mata rantai jasad renik dan lingkungan serta merusak Ozone. Sebaiknya itu semua segera diganti dengan mencari bahan pengganti alamiah.
Ada beberapa spesies rayap yang sangat senang dengan tumpukan kayu kering, menurut professor P.G. Koehler, Department of Entomology and Nematology, Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida. Salah satunya dikenal nama Rayap Kayu kering yang sangat menggemari kayu kering. Rayap ini tidak senang menyentuh tanah dan tidak biasa membuat tunel dari tanah atau lumpur sebagai jalur koloninya. Mereka hadir pada sore hari hingga malam dan mulai menyerang serat kayu dan menjadi berkelompok. Sedang pada spesies rayap tanah agak berbeda, makannya kayu tetapi bersarang di tanah. Mempunyai antene yang lurus dan gemar membuat jalur jalan dari lumpur atau tanah basah sebagai jalur jalan koloni dari sarangnya ke sasaran kayu untuk dilahap. Kelompok betinanya berwarna hitam dengan pinggang yang tebal. Para ilmuwan mengatakan pada penelitian mereka, ternyata di Indonesia hanya beberapa jenis rayap saja yang sebenarnya merusak kayu dan bangunan. Tercatat, jenis rayap yang merusak bangunan adalah Coptotermes gestroi, C. curvignatus, Schedorhitotermes javanicus, Macrotermes gilvus, Microtermes spp. dan Cryptotermes cynocephalus. Namun hanya 2 spesies yang menyerang bangunan, yakni Coptotermes gestroi dan C curvignathus. Jenis C. gestroi adalah yang paling ganas. Dalam berinovasi, masih banyak bahan kimia anti rayap yang bisa mematikan secara cepat, ternyata mengandung sifat karsinogenik yaitu dapat menyebabkan kanker. Selain itu bahan kimia tadi dapat memutuskan mata rantai spesies lingkungan. Dengan demikian kita perlu memilih bahan anti rayap yang ramah lingkungan. Cara membasmi rayap yang paling dasar adalah membangun ventilasi yang memadai karena rayap menyukai tempat yang lembab dan minim sinar matahari, sehingga dengan membangun ventilasi yang memadai menghindari dari rayap bersarang di rumah yang berbahan kayu. Pendingin ruangan juga merupakan cara efektif membasmi rayap, dengan paparan yang ekstrim akan membasmi rayap secara ampuh. Cara ampuh lainnya membuat larutan air garam, semangkuk garam dicampur dengan setengah liter air. Semprotkan ke sarang rayap sehingga rayap mati lemas. Untuk lemari makan, Anda bisa menggunakan minyak jeruk untuk membasmi rayap. Cara ini relatif aman dan perlahan bisa menghilangkan rayap yang bersarang di lemari dan perabotan kayu lainnya. Cara-cara di atas alami dan tidak menguras kantong karena bahan yang digunakan sangat mudah didapat dan murah.
Sumber: Makassar Terkini.id