• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

4 Upaya Cegah Penyakit dari Lalat dan Nyamuk di Palu

26 OCTOBER 2018

Kementerian Kesehatan RI melakukan penyemprotan Insek di 3 wilayah, yaitu di Makorem, Bandara, dan Pengungsian Tongge, Kecamatan Pantoloan Boya, Kota Palu perbatasan Kabupaten Donggala.

Penyemprotan desinseksi dilakukan untuk mengusik insek seperti lalat dan nyamuk yang beredar di tiga tempat itu. Kondisi di Makorem misalnya, terdapat penumpukan sampah dan genangan air di halaman dapur yang menyebabkan banyak lalat berterbangan.

Kondisi itu disebabkan karena semua tempat di sana dijadikan untuk mencuci yang diperparah dengan saluran limbah domestik yang tersumbat dan meluber ke halaman sekitar dapur.

Dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, empat kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dilakukan disinseksi dan fogging, pemasangan stik lalat, dan pemberian polibag sampah. Dilakukan juga advokasi ke pimpinan markas tentang kebersihan lingkungan agar kondisi di atas bisa segera ditangani.

Saat itu juga Komandan Korem memerintahkan stafnya untuk membuat tempat pencucian alat masak dan alat makan secara permanen agar tanah tidak menjadi becek, dan membuat saluran limbah yang tertutup. Akan disediakan pula tempat sampah yang tertutup.

Setelah itu, tim Kesehatan Lingkungan akan melakukan monitoring tindakan perbaikan kondisi lingkungan tersebut dalam 2 hari ke depan.

Di waktu yang sama, tim Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Palu dibantu tim relawan Korea Selatan melakukan fogging di lingkungan bandara. Kondisinya di sana populasi lalat sangat padat dikarenakan sampah tersebar di halaman belakang lokasi pemadam kebakaran bandara. Selain itu, dilakukan advokasi kepada petugas bandara untuk menghubungi Dinas Lingkungan Hidup agar masalah sampah di sana segera diatasi.

Selanjutnya, fogging dilakukan di Desa Tongge, Kota Palu. Selain sampah berserakan, masih ada perilaku sebagian masyarakat yang BAB sembarangan di parit karena belum ada jamban.

Tak hanya penyemprotan, pemicuan tentang pengelolaan sampah dan stop BAB sembarangan agar tidak menimbulkan kasus diare pun dilakukan. Upaya lain dalam waktu bersamaan adalah mengkomunikasikan ke koordinator klaster WASH untuk upaya penyediaan jamban sesegera mungkin dan penambahan tandon air. (tp)

 

 

 

 

Sumber: Viva.co.id 

Artikel Lainnya


  • Ternak Serangga Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Sapi
  • Diserang Hama, Puluhan Hektare Sawah di Palabuhanratu Gagal Panen
  • Basmi Semut Merayap di Dinding Rumah Anda Tanpa Racun Serangga
  • Serangan Virus Kuning Pada Cabai Bisa Dicegah
  • Peneliti Ungkap Efek Parah Ulat Grayak Rusak Tanaman di NTT

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
BUKU SERANGGA BERGUNA

Aug 01,2022

Workshop Series 2: Genetika Populasi Sebagai Dasar Pengembangan Strategi Pengelolaan Hama Terpadu

Jul 14,2022

WEBINAR I-Naturalist

May 17,2022

Webinar dengan tema Pelestarian Serangga dari Kepunahan dan Implikasi bagi Kehidupan

Mar 18,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID