• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Tangkal Nyamuk dengan Rumah Kelelawar

06 MAY 2019

 Nyamuk sering menjadi salah satu masalah di dalam rumah. Sebenarnya ada beragam cara untuk mengurangi keberadaan nyamuk di sekitar permukiman.

Selain membersihkan area sekitar rumah, ada pula yang menempatkan tanaman khusus sebagai penangkal nyamuk.

Namun sebuah perusahaan rintisan asal Amerika Serikat, menawarkan ide unik untuk mengurangi populasi nyamuk di permukiman.

Mereka menempatkan kelelawar di sekitar area rumah. Meski terdengar ganjil, namun dua orang pendiri, Christopher Rannefors dan Harrison Broadhurst mengatakan, kelelawar merupakan salah satu hewan pengendali hama.

Bersama, mereka berdua mendirikan BatBnB, sebuah perusahaan rintisan yang bertujuan mengurangi populasi nyamuk dengan membuatkan rumah khusus untuk kelelawar.

Rumah-rumah ini dapat ditempatkan di mana saja, seperti di halaman belakang atau gudang sehingga tidak mengganggu penghuni.

Cara kerjanya sederhana, Rannefors dan Broadhurst membuat desain rumah khusus untuk kelelawar.

Rumah kelelawar ini terbuat dari bahan kayu dengan lengkungan pada bagian bawahnya. Dsain rumah ini dibuat untuk mengoptimalkan kebutuhan biologis kelelawar.

Selanjutnya, di dalam rumah terdapat struktur yang dapat digunakan kelelawar untuk menancapkan cakar mereka.

Hewan-hewan itu dapat masuk ke dalam rumah melalui pintuk masuk yang terdapat pada bagian bawah rumah.

Selain itu, kelelawar dapat memilih untuk beristirahat di ruang yang lebih sejuk atau lebih hangat di dalam rumah berkat serangkaian lubang ventilasi yang dibor di sisi rumah dengan interval yang berbeda.

Pada siang hari, rumah kelelawar menyerap sinar matahari, menghangatkan interiornya dengan baik dan menjaganya tetap nyaman setiap saat.

Rannefors mengatakan, habitat alami kelelawar sudah tergerus oleh pembangunan dan kerusakan alam.

Dengan cara ini, selain mampu mengurangi hama di sekitar lingkungan permukiman, masyarakat juga dapat memberikan habitat baru bagi mereka.

 

 

 

 

Sumber: Kompas.com

Artikel Lainnya


  • 5 Kali Lebih Kuat dari Besi, Apa Rahasia Jaring Laba-laba Ini?
  • Jadi Hewan Peneror Mematikan, Siklus Reproduksi Akan Diteliliti
  • BBKP Bandara Soetta Tangkap WNA Bawa Ratusan Bibit Lada Impor Ilegal dari India
  • Kursus Entomologi Molekuler: Analisis Molekuler Resistensi Insektisida
  • Kemarau, Waspada Serangan Hama Penggorok Daun Bawang Merah

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID