• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Kumbang, Tak Hanya Menggemaskan Namun juga Mematikan

08 MAY 2019

Kumbang pada dasarnya hewan yang tidak berbahaya bagi manusia. Namun lebih dari 350.000 spesies kumbang yang terdokumentasi, hanya tiga yang benar-benar menggigit manusia, dan mereka menggigit ketika terancam saja. Onychocerus albitarsis alias Scorpion Beetle, menjadi satu-satunya serangga yang mampu menyengat manusia dengan antena yang menyemburkan racun menyakitkan untuk manusia.

Hasil pemindaian menggunakan mikroskop elektron mengungkapkan, bahwa antena Onychocerus memilki dua pori yang dapat membuka saluran untuk mengarahkan ke ujung di mana sekresi dikirim. Sistem pengirimannya hampir identik dengan penyengat kalajengking maut yang mematikan.

Francis Polkinghorne Pascoe seorang alhi entomologi menjelaskan, bahwa kumbang kalajengking dianggap menarik untuk evolusi konvergen. Sedangkan serangga lain yang dikenal menghasilkan racun dengan mengigit taring dengan struktur yang digunakan seperti halnya lebah. Dengan dua antena panjangnya yang digunakan untuk memangsa korbannya, kumbang kalajengking memiliki bentuk ekor yang mirip seperti  tersegmentasi kalajengking.

“Ketika merasa terancam, kumbang kalajengking mengarahkan antenanya ke arah ancaman. Ini menyerupai perilaku kalajengking dan karena itu baik mencoba menginokulasi agresor dan aspek antenanya,” ujar ahli zoologi Brasil Antonio Lucas Sforcin Amaral, dari Universitas Negeri Sao Paulo. 

Tercatat seorang wanita Brasil yang disengat Onychocerus Albitarsis, merasakan sakit dan menimbulkan kemerahan disekitar area sengatan yang sudah lebih dari 24 jam, sedangkan kasus lain seorang pria dari Sao Paolo, setelah tersengat kumbang kalajengking tak merasakan hal yang aneh. Dalam penelitian membahas bahwa komposisi toksin dan pengaruh terhadap pria dan wanita tersebut.

 

 

 

Sumber: Trubus.id 

Artikel Lainnya


  • Pala di Abdya Terancam Punah, Ribuan Hektare Tanaman Ini Mati Diserang Hama
  • Serangga, Makhluk Kecil Yang Menjalankan Dunia
  • Meski Terlihat Aneh, Makhluk Hidup ini Nyata dan Ada di Sekitar Kita
  • Pelatihan iNaturalist Untuk Serangga Penyerbuk Indonesia
  • Ilmuwan Ciptakan Vaksin Untuk Lebah Madu

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
[COMPETITION ICCESI 2023] The 2nd International Conference and The 11th Congress of The Entomological Society of Indonesia

May 09,2023

The 2nd International Conference and The 11th Congress of The Entomological Society of Indonesia 2023

Apr 10,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

SEMINAR NASIONAL (HYBRID) JURUSAN PERLINTAN UNIB PEI-PFI KOMDA BENGKULU

Oct 22,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID