• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Musim Kawin, Laba-laba Yunani Bikin Jaring Lebih dari 300 Meter

21 SEPTEMBER 2018

Bagaimana rasanya saat berkunjung ke pantai, kemudian melihat jaring laba-laba terbentang sepanjang ratusan meter? Hal ini dirasakan oleh penduduk Aitoliko, sebuah kota kecil di Aetolia-Acarnania, Yunani Barat, Yunani.

Seluruh pantai yang mengelilingi pulau itu seakan dikuasai oleh arachnida atau laba-laba. Dalam sebuah video Youtube yang diunggah Giannis Giannakopoulos, Selasa (18/9/2018), kita bisa melihat hasil karya aneh dari laba-laba Yunani yang membentang luas sejauh 300 meter di pantai.

Semak belukar dan daun-daun palem diselimuti jaring laba-laba yang tebal. Begitu juga dengan kapal nelayan dan kursi di tepi pantai yang nampak sudah lama tidak terpakai.

Di bawah jaring itu, mungkin ada ribuan laba-laba yang sedang membangun jaring, makan, atau bereproduksi.
Situs berita Yunani, Newsit.gr, meminta pendapat Maria Chatzaki seorang ahli biologi terkait pemandangan tak lazim itu.

Chatzaki berkata, pemandangan yang ada di sekitar Aitoliko merupakan sesuatu yang tidak biasa dan bersifat musiman. "Fenomena yang kami amati di Aitoliko belum pernah terjadi sebelumnya.

Ini adalah fenomena musiman yang terutama terjadi di akhir musim panas dan awal musim gugur. Saya yakin, pelakunya adalah laba-laba dari genus Tetragnatha," ujarnya.


Dilansir Live Science, Rabu (19/9/20180, Tetragnatha merupakan genus laba-laba yang memiliki ratusan spesies. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia, tapi paling banyak ada di daerah tropis dan subtropis.

Laba-laba genus Tetragnatha sering disebut juga sebagai laba-laba peregangan karena bentuk tubuh mereka yang bisa memanjang dan berovulasi.

Jaring yang mereka buat tidak hanya untuk menangkap mangsa seperti lalat dan nyamuk, tetapi juga untuk bersarang. Menurut Chatzaki, fenomena yang ada di Aitoliko merupakan tontonan yang akan cepat berlalu, meski indah sekaligus agak menggelikan.

 "Ada banyak laba-laba jantan dan betina yang kawin saat musim panas. Jelas, (fenomena) ini merupakan suatu kondisi yang menguntungkan untuk menciptakan lebih banyak populasi," jelas Chatzaki.

Suhu hangat dan kelembapan tinggi di pesisir Yunani membantu menciptakan kondisi perkawinan yang kuat untuk laba-laba.

Kondisi ini menguntungkan, mengingat jumlah nyamuk yang juga melimpah. Laba-laba di Aitoliko kemungkinan akan terus kawin dalam waktu cukup lama untuk melanjutkan generasi dan kemudian mereka mati tanpa menyebabkan kerusakan permanen pada manusia atau lingkungan.

 

 



Sumber: Kompas.com

Artikel Lainnya


  • Jutaan Nyamuk Dilepas untuk Tangkal Demam Berdarah
  • Himasita IPB Gelar Pelatihan Budidaya Maggot, Ini yang Dilakukan
  • Seukuran Beras, Inilah Spesies Baru Laba-laba "Bertato" Asal Australia
  • Hama Wereng Menyerang, Petani di Cilacap Terpaksa Panen Dini
  • Wow! Nyamuk Terbesar di Dunia, Bentang Sayap Setelapak Tangan

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID