• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Obat Nyamuk dari Kotoran Kerbau Ciptaan Mahasiswa UNS Raih Emas di Jepang

05 JULY 2019

SOLO – Sebanyak lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil meraih emas pada kompetisi internasional Japan Design, Idea & Invention Expo di Tokyo Washington Hotel, Tokyo, Jepang.

"Pada kompetisi ini kami mengikutsertakan ciptaan kami yang namanya Bongi, yaitu pembunuh nyamuk yang terbuat dari kotoran kerbau. Kami buat dalam bentuk spray," kata salah satu mahasiswa Sofia Oka Rodiana yang berasal dari Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Solo, Kamis (4/7/2019).

Dia mengatakan nama Bongi merupakan kependekan dari Bahasa Jawa, yaitu "Kebo Wangi".

“Branding ini menggambarkan bahwa produk yang kami buat berasal dari kotoran kerbau atau dalam bahasa Jawa disebut dengan keo", katanya.

Dia mengatakan ide menciptakan produk tersebut berawal saat salah satu dari kelima mahasiswa tersebut yang bernama Rizhal Akbar Jaya Pratama melihat banyaknya kotoran kerbau yang tidak dimanfaatkan.

"Saat melakukan praktikum di Karanganyar saya melihat kotoran kerbau tak termanfaatkan oleh masyarakat. Sejauh ini kotoran kerbau baru dimanfaatkan sebagai pupuk organik atau pupuk kandang," kata Rizhal.

Oleh karena itu, Rizhal berpikir untuk menyulap kotoran tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai untuk memberdayakan masyarakat, khususnya masyarakat Karanganyar.

Dia berharap inovasi tersebut dapat menjadi motor penggerak penelitian mahasiswa yang lain.

"Selanjutnya kami bisa melakukan publikasi jurnal internasional," katanya.

Selain Sofia dan Rizhal, tiga mahasiswa lain yang ikut menciptakan produk tersebut yaitu Nor Isnaeni Dwi Arista, Rahma Amira Zhalzabila, dan Hifqi Himawan

 

 

 

 

Sumber: Okezone.com

Artikel Lainnya


  • Cara Unik Petani Gorontalo Usir Hama Cabai
  • Libatkan Warga Kanada, Ahli Ungkap Migrasi Laba-laba Paling Beracun
  • Hama Walang Sangit, Turunkan Produksi Padi di Lamsel
  • Nyamuk Demam Berdarah Dengue Bermutasi ke Sore Hari
  • Morgan Freeman Ubah 50 Hektar Lahannya Jadi Peternakan Lebah, Ini Sebabnya

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Pelatihan identifikasi Kutukebul, tanggal 13 Februari 2021.

Feb 18,2021

Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung

Dec 14,2020

Pelatihan online Entomologi Kesehatan: Pengendalian Kutu Busuk Terpadu

Nov 27,2020

WEBINAR "Pemanfaatan Feromon dan Agens Biologi untuk Pengendalian OPT Kakao"

Nov 23,2020

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID