• +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
    • Form Pendaftaran
    • Konfirmasi Pembayaran
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Buku
    • Prosiding
    • IDEA
    • Presentasi
  • BERITA
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • KONTAK
  • ICCESI 2019

Kisah Peternak Lebah Hasilkan Madu Berkualitas Memanfaatkan Kangkung

02 SEPTEMBER 2019

Ada berbagai macam khasiat yang dihasilkan oleh madu, baik untuk kesehatan maupun kecantikan, selain tentunya untuk melezatkan makanan. Berbagai cara pun dilakukan oleh peternak lebah, untuk dapat menghasilkan madu terbaik. Seperti di Desa Balongwangi, Kecamatan Tikung, Lamongan, para peternak lebah coba memanfaatkan tanaman kangkung yang tengah tumbuh subur di sana saat ini.

Mereka membudidayakan lebah jenis Malfifera, dengan diberi ‘asupan’ dari nektar bunga kangkung yang memiliki aroma khas untuk menghasilkan madu berkualitas.

“Jadi, lebah itu mengonsumsi nektar bunga kangkung, yang kemudian lebah itu menghasilkan madu di sarangnya, di tempat yang sudah kami sediakan,” ujar salah seorang peternak lebah, Triyono, belum lama ini.

Tak jauh dari lahan petani membudidayakan tanaman kangkung, Triyono dan rekan-rekannya sesama peternak lebah memasang 60 kotak di bawah pohon jati, yang memang diperuntukkan bagi sarang lebah. Dalam jangka waktu 10 sampai 15 hari, lanjut Triyono, lebah-lebah yang sudah mengonsumsi nektar bunga kangkung tersebut, kemudian menghasilkan madu murni pada sarang yang telah mereka sediakan. “Dari kotak-kotak yang kami sediakan, biasanya dapat menghasilkan dua sampai empat kuintal sarang lebah.

Jika (sarang madu) diperas, bisa menghasilkan hingga ratusan liter madu murni,” ucap dia. Triyono dan para peternak lebah di Desa Balongwangi, berbeda-beda dalam menjual madu yang dihasilkan. Ada yang langsung dijual berupa sarang madu, ada juga yang sudah diperas dan dikemas dalam wadah botol.

Untuk sarang madu, mereka biasa mematok harga Rp 60.000 per kilogramnya. Sementara, untuk madu yang sudah diperas dan dimasukkan ke dalam botol, mereka memasang harga Rp 25.000 untuk yang dikemas dalam botol kecil dan Rp 75.000 untuk botol berukuran besar.

“Biasanya, yang beli itu produsen jamu dan obat tradisional, kadang juga masyarakat umum. Karena mengonsumsi madu murni dapat berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Triyono. Hal senada juga diutarakan oleh Ahyat, warga Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

Ia mengatakan, saat di desanya masih aktif dalam membudidayakan tanaman kangkung, beberapa peternak lebah asal Jawa Tengah ada yang memilih tinggal sementara waktu untuk menetap.

“Sering saat dulu masih tanam kangkung, terakhir dua tahun lalu, banyak peternak lebah dari Jawa Tengah yang minta izin tinggal untuk budidaya lebah.

Biasanya mereka itu musiman, kalau enggak musim tanam kangkung, ya mereka kembali pulang atau cari tempat lain," tutur Ahyat. Namun Ahyat menerangkan, dalam dua tahun terakhir ini, desanya tidak lagi didatangi oleh para peternak lebah dari Jawa Tengah seperti biasa, lantaran warga di sana tak lagi menanam kangkung imbas dari kesulitan mencari sumber air.

 

 

 


Sumber: Kompas.com 

Artikel Lainnya


  • Pendaftaran dan perpanjangan keanggotan PEI
  • Peneliti Ungkap Efek Parah Ulat Grayak Rusak Tanaman di NTT
  • Seminar Nasional Daring "Pertanian Berkelanjutan dalam Perspektif Ekologi, Teknologi dan Sosial Ekonomi"
  • Webinar PEI, Tema: Pengelolaan Penggerek Batang Padi Kuning ( Scirpophaga incertulas) Berbasis Feromon
  • Petani Cabai Gunakan Tanaman Terong untuk Tangkal Hama

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8621267
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
WEBINAR I-Naturalist

May 17,2022

Webinar dengan tema Pelestarian Serangga dari Kepunahan dan Implikasi bagi Kehidupan

Mar 18,2022

KULIAH UMUM: Peranan Serangga dan Mikroba dalam Pengelolaan Pertanian berkelanjutan di Pulau- Pulau Kecil

Mar 17,2022

Workshop Biologi Molekuler Mendukung Penelitian Pembangunan Teknologi PHT

Mar 15,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID