

Ilmuwan Belanda berhasil mengembangkan robot lebah yang mampu membantu menyerbuki tanaman tanpa menggunakan serangga.
Para peneliti di Delft University of Technology di Belanda percaya bahwa robot yang dinamai DelFly Nimble itu akan memecahkan masalah perubahan iklim atau pestisida yang membunuh makhluk-makhluk itu.
Sayap DelFly Nimble mampu mengepak 17 kali per detik untuk meningkatkan kecepatannya lebih dari 25 km/jam.
"Lebah terancam karena metode pertanian dan kami tidak tahu seperti apa masa depan mereka. Ini adalah satu solusi," kata Matej Karasek, seorang peneliti yang mengerjakan proyek itu.
"Kami tidak mencoba menyalin lalat dan lebah, tapi kami mencoba untuk belajar dari mereka".
Lebah berperan penting dalam menyerbuki 80 persen tanaman pangan di Belanda, tapi setengah dari 360 spesies terancam kehidupannya. Bahan kimia seperti thiamethoxam secara dramatis mengurangi telur lebah.
Meskipun model robot saat ini memiliki lebar sayap 33cm (55 kali lebih besar dari lalat buah), peneliti sedang berupaya untuk mengurangi ukuran robot itu untuk menyerupai serangga.
Dr Karasek mengatakan kepada The Guardian : 'Saya pikir dalam lima hingga sepuluh tahun kita akan memiliki teknologi untuk membuat drone jauh lebih kecil dan kita bisa melihat mereka digunakan di rumah kaca"
Sumber: News.rakyatku.com