Kutu loncat meloncat
Menghindar bahaya
Harimau meloncat
Menerkam mangsa
Politisi meloncat
Akal lebih kuasa
Ah, dunia loncat-meloncat
Penuh tipu daya
Bogor, 3 Maret 2009
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Masyarakat teratur rapi
Berdisiplin tinggi
Ratu dan segenap warga
Melaksanakan tugasnya
Tepat waktu tepat sasaran
Bekerja keras tanpa keluhan
Berkoordinasi bersinergi
Membangun dan merawat koloni
Alih-alih mengusik sesama makhluk
Memberi ganjaran dan imbalan
Kepada manusia dan tetumbuhan
Indahnya hidup bersama
Bogor 4 Juli 2001
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Berjuta tahun berjuang hidup
Menyesuaikan mengikuti dinamika semesta
Beralih bentuk, warlla dan perilaku sepanjang zaman
Demi kesintasan dalam laga
Udara. daratan, gurun. puncak gunung dan lautan
Dari kutub ke kutub dikuasai
Semua makhluk tak peduli hidup atau mati
Dilukai. diisap. digerogoti sepuas hati
Seolah kebiadaban tak terperikan
Namun terlihat cercah-cercah maslahat bagi kehidupan
Relung-relung misteri kesetimbangan alam
Bagi yang terbuka mata hati darn akalnnya
Bogor 4 Juli 2001
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Indahnya kau terbang mengapung
Di udara bebas bermandikan mentari
Meski hanya sepasang sayap
Berkulit belang hitam kuning coklat
Kadang menyaru tabuhan galak
Pengunjung ajek puspita kesuma
Penyadap sakar campur serbuksari
Mudamu lir tempayak warna apik
Pemburu kutu dedaunan
Pun menyesuaikan hidup di air keruh
Memulung pakan bahan busuk
Bersnorkel bak penyelam modern
Kau memesona yang paham
Bogor 26 iuni 2007
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Berbaju berjuta sisik areka warna
Menyatu berpola cantik menarik
Melayang anggun, terbang berliku
Menari-nari di panggurrg alam
Kagum melihatnya
Hati merenung anugrah Yang Esa
Bogor 21 juni 2007
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
betina tertarik bau badeg daging membusuk
belatung bergerombol menggerogot bangkai terkulai
binatang menjijikkan
bukan, mereka melaksanakan tugasnya
dalam relung yang ditetapkan oleh Tuhan
demi kebersihan dunia
Bogor April 2007
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
masyarakat berkeadilan
semua kasta bekerja rapi sesuai tugasnya
tanpa pamrih tanpa kesah sambat
pantang mundur tidak pernah mogok
ratu mengatur rakyatnya, tidak menguasai
andaikan manusia begitu
Bogor April 2007.
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
nyembah nyembah terus
siang dan malam
siap menangkap makanan
bukan mencari muka
bukan minta giliran menilap
bukan minta kekuasaan
Bogor April 2007
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Aku binatang jarang dihirau
Dia manusia banyak dipantau
Aku berjalan dengan tungkai telanjang
Dia melaju dengan mobil sedan
Aku bertubuh lebar gepeng
Dia tambun tak pernah kerempeng
Aku penghuni ruang celah
Dia berteduh di rumah mewah
Aku berbau busuk bila terganggu
Dia berniat busuk tanpa malu
Aku gigit manusia untuk setitik darah
Dia mencari kuasa melahap harla bangsa
Aku membuat tidurmu tak nyenyak
Dia penyebab negara rusak
Aku bisa kau matikan dengan satu jari
Dia harus disingkirkan dengan kejujuran hati
Bogor 3l Desember 2003
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Undur-undur namaku masa remaja
Tanpa kuharap dan kuminta
Pun oleh emak dan bapa
Aku dititahkan untuk berjalan mundur
Tidak wajar namun berkah
Dengan tungkai kuat dan gerak mundur
Aku mampu menggali sumur jebak
Begitu saja tanpa perintah dan ajaran
Yang mengantar makanan harian
Semut sesat tergelincir didinding sumur
Kujemput didasar, kuseret kedalam
Kuisap darahnya dengan lahap
Begitulah siasat hidupku
Sampai kala berubah menjadi dewasa
Bersayap berjalan dan terbang wajar
Tapi musibah mungkin menimpa masa muda
Aku diburu oleh manusia
Konon untuk pereda penyakit gula
Meski terpaksa mati, aku bersyukur
Bisa membantu mengulur hidup manusia
Bogor 15 Juli 2007
*Diilhami oleh berita tentang penggunaan Undur-undur
sebagai obat penyakit gula.
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Remajamu sepi dalam bumi
Dewasa bertengger tinggi diterpa bayu
Seusai ganti baju di batang kayu
Aku ingat kau pernah berjaya
Menghuni Kebun Raya penuh pesona
Di pusar kota kaya tetes tirta
Kau nyayikan lagu khasmu: reet—ngong bertalu-talu
Waktu surya berguling mengantar senja
Alam skitar terlukis damai mengusir duka
Kini hari-hari tanpa kerianganmu
Kau minggat tanpa yang tahu
Mengelak swara dan kukus cemar
Buah kota penuh kereta kuda baja
Akupun ikut sesak dada
Bogor 28 Agustus 2003
Terimakasih kepada Pak SA & Ibu YRS yang telah mencarikan nama llmiah tonggeret
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Kau kutukebul kosmopolitan
Pengisap air kehidupan berpuluh jenis tumbuhan
Menarik perhatian banyak ilmuwan
Duduk diam di masa muda
Membina raga dalam dan luar
Menyiapkan kehidupan pascaremaja
Dewasa kau berkulit bening
Sekujur tubuh berpupur putih
Lemah lembut tanpa prasangka
Namun kaulah penebar petaka
Penular sampar tanaman aneka
Satupun penawar tiada
Bogor, 6 Desember 2003
Ditulis oleh: Prof. Soemartono Sosromarsono
Beliau merupakan Pensiunan Guru Besar bidang Entomologi pada Fakultas Pertanian, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Institut Pertanian Bogor. Tercatat menjadi anggota PEI sejak tahun 1975-sekarang. Aktivitas di Pengurus Pusat PEI: Pembantu Umum (1976-1979); Wakil Ketua (1979-1983); Ketua (1980-1983), Ketua Bandan Penasehat (1983-1987, 1987-1992, 1992-2002), Anggota Badan Penasehat ((1997-2002).