• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Ribuan Lalat Serbu Puluhan Rumah Warga Paksebali Klungkung

27 MARCH 2019

KLUNGKUNG - Ribuan lalat menyerbu puluhan rumah di Dusun Timbrah, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, Provinsi Bali. Hal itu dibenarkan Perbekel Paksebali, Putu Ariadi, Selasa (26/3).

Menurut Putu, serangan lalat ke rumah warga terjadi sejak sepekan lalu. “Tepatnya 20 Maret, lalat-lalat masuk ke rumah warga dan sangat mengganggu,” jelasnya.

Diduga ribuan lalat itu, kata Ariandi dipicu adanya keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kung di Dusun Timbrah, Desa Paksebali awal Maret 2019.

“Aparat desa sudah turun tangan melakukan penyemprotan lalat dan membagikan alat penyemprot serta cairan pembasmi lalat kepada warga-warga yang terkena dampak,” jelas Ariadi seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).

Selain itu, terkait produksi sampah dirinya mengungkapkan jika rata-rata sampah yang dihasilkan 400 KK Desa Paksebali mencapai dua truk per hari. Hanya saja karena keterbatasan mesin pengolah sampah, petugas pemilahan sampah, dan luasan tempat pengolah sampah, tidak semua sampah bisa diolah di TOSS Paksebali dan TPS3R Paksebali.

“Hanya satu pickup saja yang bisa kami olah di TOSS Paksebali dan TPS3R Paksebali. Sisanya kami buang di TPA Banjar Belahpane, Desa Sidan, Gianyar,” ungkapnya.

Namun lantaran kegiatan pembuangan sampah tidak bisa lagi dilakukan di TPA Banjar Belahpane, Desa Sidan, Gianyar, pihaknya akhirnya membuat TPS Kung di Dusun Timbrah, Desa Paksebali sejak 1 Maret 2019 lalu.

Adapun sampah-sampah yang tidak bisa diolah di TOSS Paksebali dan TPS3R Paksebali, akhirnya dibawa ke TPS yang dibuat di lahan milik warga seluas 50 are. “Lahan itu diberikan warga secara cuma-cuma,” ujarnya.

 

 

 

Sumber: Jpnn.com

Artikel Lainnya


  • Hama Engkuk Serangan Serang Tanaman Petani di Banjarnegara, Jagung dan Kacang Tanah pun Diserang
  • Petani Jagung di Karo Terancam Gagal Panen Akibat Serangan Ulat Grayak
  • Ribuan hektare Tanaman Jagung di Sumatera Utara Diserang Ulat Grayak
  • Tak Usah Ragu Lagi, Jangkrik Terbukti Baik untuk Kesehatan Usus
  • Wouw! Madu Istimewa Ini Berisi Seekor Tabuhan Besar

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID