• +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org; peipusat@yahoo.com
  • Register
  • Log in
  • BERANDA
  • PROFIL PEI
    • Sejarah PEI
    • Pengurus Pusat
    • Pengurus Cabang
    • History PEI
  • AD-ART
    • ART
    • AD
  • KEGIATAN
  • KEANGGOTAAN
  • PUBLIKASI
    • JEI
    • Prosiding
    • Buku
    • IDEA
    • Presentasi
  • GALERI
    • Foto
    • Puisi
    • Video
  • ICCESI 2019
  • ICCESI 2023

Masa Replanting, Kelapa Sawit Rentan Serangan Kumbang Tanduk

28 MARCH 2019

Medan-Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) merupakan hama pada kelapa sawit yang kerap menyerang terutama pada tanaman ulangan. Petani harus bisa memberikan perlakuan tepat untuk memutus siklus serangan.

Kepala Unit Usaha Medan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Suhardiman mengatakan serangan hama kumbang pada tanaman ulangan atau yang sedang diremajakan (replanting) ini bisa diantisipasi dengan menaburkan insektisida butiran marshal.

Namun harus dilakukan secara rutin dua minggu sekali dalam takaran 2,5 gram – 5 gram/pohon. Selain itu juga ada feromon, senyawa kimia yang memiliki aroma menyerupai kumbang birahi. Feromon tersebut ditempatkan di ember khusus membuat kumbang hanya bisa masuk dan tak bisa keluar.

“Ada dua pendekatan. Secara kimiawi dan manual dengan mengutip larva atau gendonnnya di batang dan pelepah kelapa sawit yang ditumbangkan,” katanya, Rabu (27/3/2019).

Pengutipan gendon efektif untuk memutus siklus atau regenerasi hama. Apalagi, jika dikumpulkan, gendon bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak lele, bebek, dan lain sebagainya. “Jadi intinya, ketika replanting, selain dicincang, larvanya dikutip. Semakin cepat kering semakin cepat lapuk dan semakin cepat pula jadi pupuk,” katanya.

Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Herawaty mengatakan, belum semua petani yang mampu membersihkan lahannya ketika replanting. Masih banyak pelepah, batang sawit yang tidak dicincang dengan baik ssehingga menjadi tempat hidupnya kumbang.

“Itu harus bersih. Kalau tidak, bagaimana kita bisa memutus siklus hamanya.  Tak ada ruginya. Justru menguntungkan petani dan menunjang keberhasilan pertanamannya,” ungkapnya.

Data statistik perkebunan tahun 2017 menunjukkan, detail lahan perkebunan kelapa sawit seluas 1.256.807,99 hektare dengan produksi tandan buah segar (TBS) 19.513.889,84 ton. Terdiri dari perkebunan rakyat 429.261 hektare dengan produksi 6.039.591,22 ton.

PTPN seluas 321.663,85 produksi 5.224.551,57 ton. Perusahaan swasta nasional seluas 349.258,61 hektare produksi 5.521.324,45 ton dan perusahaan swasta asing seluas 156.624,23 hektare produksi 2.728.422,6 ton.

 

 

 

 

Sumber: Kabarmedan.com

Artikel Lainnya


  • Kawin Bikin Sistem Imun Ratu Semut Meningkat, Kok Bisa?
  • SEMINAR DARING NASIONAL PERHIMPUNAN ENTOMOLOGI INDONESIA CABANG SUMATERA BARAT
  • Selain Lavender, Ini 5 Tanaman Paling Ampuh Usir Nyamuk
  • Kecil-kecil Predator, Ini 5 Fakta Mengejutkan Ladybugs
  • Semut Charlie alias Tomcat, Pengusir Hama yang Jadi Musuh Manusia

Sekretariat Perhimpunan Entomologi Indonesia: Jalan Kamper Kampus IPB Dramaga, Wing 7 Level 5, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Jawa Barat, 16680, Indonesia

  • +62251-8629362
  • info@pei-pusat.org
  • peipusat@yahoo.com
Media sosial
Twitter Timeline
Tweets by pei_pusat
Berita Terbaru
Buku Pengembangan Insektisida Nabati untuk Pertanian

Jul 28,2023

Merchandise PEI: Kaos dan Topi

Jul 26,2023

Buku: Rekayasa Ekologis dan Rapid Biodiversity Assessment di Agroekosistem: Untuk Konservasi Serangga Berguna

Jul 06,2023

Webinar Nasional "Cermat Menakar Manfaat Insektisida Dalam Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu"

Nov 23,2022

Tautan
PEI Cabang Yogyakarta
PEI Cabang Palembang
Perlindungan Tanaman
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Submit Abstract ICCESI 2019
Form Keanggotan PEI
Flag Counter

Copyright ©2017 Perhimpunan Entomologi Indonesia. All Rights Reserved

Powered by SevenLight.ID