Menanggapi berita mengenai Tawon Vespa Affinis
08 JULY 2019Vespa affinis atau tawon endas (Jawa) atau ada yang nyebut tabuhan memang sudah ada di Jakarta. Penyebarannya tawon ini cukup luas ditemukan hampir subtropics mulai dari Hong-Kong, Taiwan, Sri Lanka, Taiwan, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Singapore, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku , Filipina (Palawan), hingga Papua. Jadi Sangat mungkin ada di Jakarta.
Tawon affinis merupakan serangga sosial dan pemangsa serangga dan atau Arthropoda lain. Sengatan dan racun (venom) sengatnya digunakan sepenuhnya untuk pertahan diri ketika individu dan koloninya terganggu (diserang). Dalam satu koloni (satu sarang) bisa berjumlah ratusan hingga ribuan individu tawon.
Sengatan bisa mematikan binatang (vertebrata) lain yang mengganggu apabila jumlah sengatan cukup banyak. Untuk sengatan pada manusia bisa mulai dari nyeri pada tempat yg disengat dan nekrosis hingga reaksi anafilaksis berat dan apabila jumlah sengatan cukup banyak yang dilakukan oleh beberapa individu dan manusia tersengat alergi dengan venomnya (racun) bisa fatal.
Biasanya satu individu yang menyengat pertama mengeluarkan veromon berbahaya untuk mengundang indivu-individu lain (temannya) dalam satu koloni untuk ikut menyengat.
Pengendalian Vespa affinis belum ada yang baku, umumnya pengendalian V. velutina lebih berkembang, karena banyak merusak sarang lebah madu.
Harmanic radar dan Radio-telemetry bisa digunanakan melacak serangga terbang dan keberadaan sarangnya. Alat ini sudah dicoba untuk bumble bee dan Bees (Rilly et al, 1996, Osborne et. al, 1999) dan V. velutina (Kennedy et al, 2018, Porporato et.al.) bahkan pernah di pakai penelitian jarak terbang butterfly.
Porporato et.al. telah berhasil menditeksi dini keberadaan nest V. velutina dalam project LIFE14NAT/IT/001128/STOPVESPA di Italia (Porporato et.al. tahun 2018.). Projek yg menggunakan Harmonic Radar ini bisa melacak sumua sarang V. velutina di suatu lokasi dan dihanncurkan.
RECCOTM radar system pernah digunakan untuk melacak keberadaan kumbang dan capung.
Sumber:
Peneliti Biologi LIPI: Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah M.Phill.
Archer, M (1997) . Taxonomy, Distribution and Nesting Buiology of V. affinis and V. macsaryana.... Entomologist’s Monthly Magazine
Artikel Lainnya
- IPB Training menyelenggarakan Pengendalian Tikus Terpadu
- Sudah Mati 110 Juta Tahun, Mata Laba-laba Ini Masih Bersinar
- Ahli Temukan Gen di Nyamuk yang Gemar Isap Darah Orang Tertentu
- Webinar: "Tutorial Series Statistics with R"
- Pala di Abdya Terancam Punah, Ribuan Hektare Tanaman Ini Mati Diserang Hama